Minggu, 21 Desember 2025

Mahasiswa Tolak Usmar Jadi Plt Wali Kota

- Jumat, 26 Januari 2018 | 09:07 WIB

-

METROPOLITAN – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Penyelamat Bogor (GMPB) melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD dan Balai Kota Bogor, kemarin. Dalam orasinya, para mahasiswa menolak keras Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman, menjadi Pelaksana Tugas (Plt) wali kota menggantikan Wali Kota Bima Arya Sugiarto yang maju dalam kontes Pilkada 2018 mendatang.

Koordinator Aksi GMPB Samsul Arifin mengatakan, Usmar punya catatan kelam di masa lalu. Ia menolak keras bila pria 54 tahun tersebut mengisi jabatan wali kota, meskipun hanya sebatas Plt. Menurutnya, sebagai pejabat publik, tentu punya tanggung jawab menggunakan fasilitasnya hanya sebagai mana mestinya, bukan dijadikan media kepentingan pribadi, seperti saat 2014 silam. “Saat itu, Usmar pernah menjadikan rumah dinasnya sebagai tempat usaha Barbershop (pangkas rambut, red). Jelas itu menyalahi aturan, saat itu kan sempat ramai hingga akhirnya dia pun menutup usaha tersebut. Dengan rekam jejak yang seperti itu, tentu kami ragu, dan skeptis bisa saja ia memanfaatkan jabatannya nanti untuk kepentingan pribadi,” katanya kepada Metropolitan, kemarin.

Menurutnya, banyak kebijakan Usmar yang menyalahi aturan demi kepentingan pribadinya. “Kan ngaco, rumah dinas jadi tempat usaha, ini sudah indikasi tidak baik. Jangan sampai nanti dia punya kebijakan bukan untuk kepentingan publik,” ucapnya.

Jika tuntutannya tidak juga digubris anggota dewan,  pihaknya akan melakukan aksi susulan dengan jumlah massa yang lebih besar agar anggota DPRD Kota Bogor mendengar dan bisa bersikap tegas menolak Usmar menjadi Plt wali kota, demi memihak pada warga Kota Bogor. “Kami minta mereka (DPRD, red) melek dan sadar, kami akan terus mengawal, agar Kota Bogor punya pemimpin yang baik, dan tidak menyalahgunakan wewenangnya,” ujarnya.

Terpisah, Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman menampik semua tudingan yang dialamatkan kepadanya itu. Mantan ketua DPC Partai Demokrat ini menuturkan, jika memang tuduhan itu benar, pasti sudah sejak lama dirinya mundur sebagai wakil wali kota. “Kalau saya ada kasus, terbukti bersalah, pasti sudah mundur (dari wakil wali kota, red), karena merasa tidak pantas. Tentu saya sudah kaya raya, kalau memang saya serakah,” saat dikonfirmasi, kemarin.

Usmar menyerahkan penilaian kepada masyarakat, jika memang dianggap belum memberikan kebaikan bagi Kota Bogor.  “Kalau Undang-undang (UU), peraturannya, tidak menyebutkan wakil harus jadi Plt wali kota, mana saya mau,” ujarnya. Usmar bahkan mencurigai ada beberapa pihak yang memang ingin mendiskreditkan dirinya. “Masyarakat yang bisa menilai, siapa itu semua,” pungkasnya.

(ryn/b/els)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X