METROPOLITAN – Sejak diresmikan pada 31 Oktober 2017, Bus Premium Transjabodetabek yang beroperasi dengan rute Bogor (Botani Square) – Plaza Senayan menunjukan tren positif. Angkutan umum massal ini diharapkan bisa mengurangi penggunaan kendaraan pribadi pada saat hari kerja. Saat ini ada penambahan jumlah armada dan jadwal keberangkatan, demi memenuhi permintaan. Total, hingga kini Bus Premium Transjabodetabek sudah melayani 539 penumpang keberangkatan dari Bogor, dan 553 orang dari Jakarta.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor Rakhmawati mengatakan, program ini dicetuskan pemerintah pusat melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ). Secara umum, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mendukung program pengoperasian bus premium, sebagai upaya menata transportasi publik yang ada di Kota Bogor dan mengurangi jumlah penggunaan kendaraan pribadi. "Program BPTJ bisa bersinergi dengan penataan transportasi Kota Bogor, memindahkan para pengguna kendaraan pribadi, makanya kelasnya premium, dilengkapi fasilitas Wifi, charge, kursi penumpang 2-2, dan memiliki jadwal berangkat dan tiba yang pasti" katanya kepada Metropolitan, kemarin.
Sejak 7 Desember tahun lalu, lanjut Rakhmawati, ada penambahan armada dan jadwal keberangkatan, yang sebelumnya hanya tiga keberangkatan per hari nya, menjadi empat keberangkatan. “Keberangkatan dari Botani Square, awalnya pukul 05:00 WIB, 05:30 WIB dan 06:00 WIB. Sedangkan dari Plaza Senayan pada pukul 16:00 WIB, 16:30 WIB, dan 17:00 WIB. Kini ada penambahan, keberangkatan dari Bogor pada 06:30 WIB, dan dari Jakarta ditambah satu jadwal pada pukul 18:00 WIB,” ucapnya.
Rakhmawati menambahkn, kedepannya pihaknya akan berusaha menyosialisasikan bus premium ini, untuk menggaet penumpang tetap, seperti pada commuterline. “Penumpang belum 100 persen penuh, itu evaluasi, dan kedepannya inginnya kita punya jumlah yang cenderung tetap, artinya tren positif,” ujarnya.
Sementara Kepala Bidang Angkutan Dishub Kota Bogor Jimmy Hutapea menerangkan, secara umum, jumlah penumpang bus premium Transjabodetabek ini fluktuatif, dan tidak tentu. “Tren-nya memang meningkat, namun fluktuatif, artinya satu hari bisa sampai 17 orang, satu hari hanya empat orang, belum ada penumpang tetap. Ini salah satu yang dievaluasi. Karena jumlah penumpang harus meningkat, dan stabil,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Bambang Prihartono mengungkapkan, salah satu evaluasi yang sejak diujicobakan akhir tahun lalu, yakni percepatan jumlah penumpang Bus Premium ini dipengaruhi penyebaran informasi, yang mesti dilakukan secara massif. “Bus premium ini hadir agar masyarakat yang terbiasa menggunakan kendaraan pribadi ke Jakarta berpindah ke bus. Untuk Kota Bogor, tergolong tinggi dibanding yang lain, jumlahnya hampir 50 persen di hari yang sama, dengan Bekasi,” tutupnya.
(ryn/b/els)
