Minggu, 21 Desember 2025

Tiga Kelurahan Tangguh Bencana

- Kamis, 1 Februari 2018 | 08:12 WIB

-

METROPOLITAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor menunjuk tiga kelurahan untuk masuk ke program Kelurahan Tangguh Bencana 2018, yakni Kelurahan Gudang, Kelurahan Kedunghalang dan Kelurahan Cibogor. Hal itu diutarakan Kepala BPBD Kota Bogor Ganjar Gunawan, yang menjelaskan, tiga kelurahan ini memiliki tingkat urgensi tinggi terhadap jenis bencana yang berbeda.

“Dari total 68 kelurahan di Kota Bogor, BPBD Kota Bogor melakukan pemetaan wilayah yang rawan dan riskan. Sementara Gudang berpotensi kebakaran, Kedunghalang dengan bencana longsor dan Cibogor yang berpotensi banjir maupun longsor. Ketiganya merupakan prioritas,” katanya ketika ditemui Metropolitan di sela perayaan ulang tahun BPBD Kota Bogor ketiga di Hotel Salak Tower, kemarin.

Penetapan Kelurahan Tangguh Bencana ini bukan yang pertama. Pada 2016 silam, BPBD Kota Bogor menunjuk Kelurahan Pasirjaya dan Kelurahan Panaragan. Sementara tahun lalu, Gunungbatu, Sukaresmi, Sempur dan Tanahbaru pun sudah ditetapkan. Program Kelurahan Tangguh Bencana ini upaya BPBD Kota Bogor, menjadikan suatu wilayah punya kemampuan mandiri dalam beradaptasi, dan menghadapi potensi bencana. “Kesiapsiagaan dalam mengurangi resiko dampak bencana, menjadi satu poin utama yang menjadi keunggulan pada Kelurahan Tangguh Bencana. Masyarakat kami latih, dibina dan diberikan pendampingan supaya ada Pokja Siaga Bencana,” tandasnya.

Ada beberapa poin yang disampaikan dalam edukasi. Yakni, mampu memahami ancaman bencana, membuat jalur evakuasi mandiri, sehingga sebelum tim BPBD datang ke lokasi bencana, masyarakat setempat sudah bisa meminimalisir resiko bencana. “Penentuan Kelurahan Tangguh Bencana dilakukan berdasar skala prioritas, dan edukasi yang disampaikan pada Kelurahan Tangguh Bencana adalah poin pra bencana, bukan tanggap darurat. Konsep penanggulangannya berbasis pengurangan resiko bencana,” ucapnya.

Sebagai wilayah rawan bencana, sambungnya, yang bisa dilakukan bukanlah mencegah bencana datang tapi mengurangi risiko dari dampak bencana. “Karena itu, Kelurahan Tangguh Bencana, kami menekankan pencegahan,” tegasnya.

Tidak hanya pada masyarakat, Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat, mengatakan, pembelajaran juga sebaiknya diberikan kepada jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Terutama dari segi bagaimana tindakan pertama yang harus dilakukan saat terjadi bencana. “Sebagai kota yang rawan bencana, pemahaman merata kepada seluruh lapisan masyarakat sudah sepatutnya menjadi prioritas. Untuk total 68 kelurahan, semoga saja bisa dua sampai tiga tahun mendatang terwujud, terutama dengan bantuan dari pihak swasta,” ucapnya.

Program Kelurahan Tangguh Bencana ini, kata Ade, bukan tanpa kendala. Dia tak menampik tantangan basar ada di anggaran. Dari anggaran langsung dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2018, BPBD mendapat dana Rp6 miliar. “Tapi total itu hanya untuk operasional, bukan penanggulangan bencana. Makanya kerja sama dengan swasta jadi solusi untuk mengimbangi penggunaan dana APBD, dalam mengedukasi masyarakat terkait mengurangi risiko bencana,” tutupnya.

(ryn/b/els)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X