METROPOLITAN – Meski Terminal Leuwiliang dan Terminal Cileungsi sudah diambil Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Barat karena naik tipe B, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor menargetkan pendapatan retribusi parkir tahun ini sebanyak Rp700 juta. Kepala Bidang Angkutan pada Dishub Kabupaten Bogor Dudi Rukhmayadi mengatakan, sudah satu bulan dua terminal milik Kabupaten Bogor yakni Leuwiliang dan Cileungsi diambil Dishub Jabar. Saat ini, pemkab hanya memiliki empat terminal yakni Laladon, Bojonggede dan Jasinga. Sedangkan satu lagi Cibinong dengan tipe A bakal ditarik pemerintah pusat. "Dari ketiga terminal tipe C, ditargetkan tahun 2018 untuk retribusi parkir di bawah Rp700 juta," ujarnya.
Dudi mengaku berat memperoleh retribusi parkir. Sebab faktanya retribusi terminal ditarif Rp500 satu kali naik. Tapi dengan kondisi kini, semisalnya dari Terminal Laladon ke daerah Barat, dengan kemacetan dan bahan bakar. Akibat perjalan angkot berkurang dan berdampak menurunnya retribusi parkir. “Biasanya tiga rit per hari, artinya kan Rp1.500 dengan kemacetan yang terjadi paling 1-2 rit, Rp1.000 rupiah maksimal dikalikan dengan anggaplah misalkan Rp100-200 ribu perhari retribusinya dikali sebulan, bisa dihitung, ini Rp700 juta, berarti harus ribuan angkot,”bebernya.
Dudi menambahkan, kondisi ini makin dipersulit dengan tutupnya enam pangkalan yang ada, sehingga kini hanya tersisa 20 pangkalan agar target retribusi parkir tercapai. Namun pihaknya terus melakukan pembinaan ke lapangan. Jangan hanya kepada supir angkot atau penggunanya saja, namun juga petugas Dishub."Kita setiap minggu ada pembinaan agar retribusi jalan terus. Mereka kan digaji, tugasnya memungut retribusi. Hal ini dilakukan agar retribusi bisa naik," pungkasnya.
(ads/b/els)