Kemudahan ini dirasakan salah satu warga Kabupaten Bogor Aries Munandar. Menruut dia, setelah menerapkan sistem online, pelayanan BPN relatif cepat dan tidak bertele-tele, karena seluruh loket yang disediakan bisa melayani semua jenis permohonan. Paling tidak, lanjut dia, kini saatnya personel pelayanan Kantor Badan Pertanahan Kabupaten Bogor mengikuti ritme sistem online.
Bila perlu, jika tak penting-penting banget, saat memberikan pelayanan ke warga, mereka petugas tak main telepon/HP. “Dengan menerapkan disiplin pelayanan, sehingga para pegawai BPN waktu yang berjalan benar-benar bermanfaat dalam mempercepat pelayanan. Jadi, tak ada korupsi waktu,” ungkapnya.
Aries juga berharap seluruh sumber daya manusia ATR/BPN bisa mengedepankan integritas, dimana sikap positif, beretika, bisa bekerjasama, mempunyai visi, profesional, tidak mempersulit dan tepat waktu bisa digunakan sebagai panduan dalam bekerja.
Hal senada juga diungkapkan salah satu pemohon, Budi, warga Cijujung, Kecamatan Sukaraja. Ia mengaku sering mengurus tanah di BPN Cibinong dan merasakan adanya perubahan layanan yang diterapkan BPN Cibinong, karena sekarang pelayanan di loket depan telah menggunakan sistem antrean otomatis. “Reformasi pelayanan publik di instansi yang punya kewenangan dalam urusan tanah itu belakangan ini mendapatkan mendapat apresiasi warga, khususnya para pemohon ,” tuturnya.
Di tempat yang sama seorang notaris/PPAT Kabupaten Bogor yang enggan disebut namanya mengatakan, sebagai PPAT sekaligus pihak yang berkepentingan dengan Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor, dirinya juga berharap seluruh sumber daya manusia ATR/BPN bisa mengedepankan integritas, dimana sikap positif, beretika, bisa bekerjasama, mempunyai visi, profesional, tidak mempersulit dan tepat waktu bisa digunakan sebagai panduan dalam bekerja.
“Saya juga berharap kepada seluruh personel Kementerian ATR/BPN untuk mengenali secara utuh tugas pokok lembaga ini, lakukan pemahaman secara lengkap,” kata pria pemegang gelar master Kenotariatan tersebut
Sementara itu, pengembang bernama Achmad Nasir Fikri mengapresiasi perubahan di lingkungan Badan Pertanahan Kabupaten Bogor, dengan melakukan terobosan dalam hal pelayanan, namun demikian pihaknya berharap jangan sampai gara-gara BPN sedang gencar melaksanakan program Pendaftaran Tanah Sistimatik Lengkap (PTSL), tapi pelayanan rutin jangan menjadi lambat.
Terpisah, Kepala Seksi Hubungan Hukum Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor Budi Kristianta menerangkan, lembaga BPN ini fungsinya hanya dua, pertama membuat setiap jengkal tanah yang ada di sini bersertifikat semua. Kedua, memastikan ruang tertata dengan baik dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakatnya,” kata pria asal Palembang tersebut.
Pasca penerapan sistem online, jajarannya mereformasi pelayanan publik, baik pada penataan ruang kantor, pelayanan informasi dan pendaftaran di customer services maupun pelayanan informasi proses pengurusan hak atas tanah dan kapan waktu sertifikat itu selesai. “Kami juga mengubah pelayanan pendaftaran. Ini bisa dilakukan di semua loket, agar lebih cepat. Demikian juga untuk pengambilan sertifikat,” ungkap Budi.
Adapun terkait mengenai, program pemerintah pusat mengenai PTSL, meski pihaknya padat dengan pekerjaan sertipikasi tanah rakyat mencapai puluhan ribu, tapi BPN secara rutin tetap melayani permohonan pengurusan tanah diluar program PTSL, meski pegawainya siang malam harus selalu stand by di bascamp PTSL di sejumlah desa dan kelurahan yang wilayahnya terkena program PTSL tersebut. “Untuk itu, kami mohon pengertian dan kesadaran para tamu, terutama bagi warga yang akan ketemu dengan pegawai Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor kita selektif. Dalam hal ini selektif bukan berarti melarang, tapi membatasi tamu lebih tertib, sehingga waktu kerja para pegawai benar-benar efektif, efisien, dan tepat sasaran. Jadi, tak lagi dusta di antara kita alias sama-sama saling menjaga akan tugas, hak dan kewajiban,” pungkasnya.
(sol/els)