Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPupera) mengklaim progres pengerjaan Jalur Puncak telah mencapai 80 persen. Rencananya jalur Puncak baru akan dibuka pekan depan. Dirjen Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto menuturkan, Jalur puncak saat ini masih tahap perbaikan dan baru 80 persen. Sebelum akses Puncak dibuka, terlebih dulu melakukan rapat koordinasi dengan instasi terkait. "Kalau sudah selesai kita rapat kordinasi dulu, direncanakan minggu depan sudah di buka," ujar Arie.
Terkait progres perbaikan Jalur Puncak, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan KemenPupera Danis Hidayat Sumadilaga menjelaskan, saat ini fokus pengerjaan perbaikan di lakukan di tiga titik perlintasan seperti Gunung Mas, Riunggunung, dan Puncak Pass. Dari tiga titik tersebut, separuh jalannya amblas dan harus dilakukan penguatan pondasi dan pelebaran jalan, dengan cara mengikisan sebelah kanan tebing. "Yang di Riunggunung sudah, tingga dua titik lagi yakni Gunung Mas dan Puncak Pass yang masih dalam pengerjaan. Secara global jalur sudah bisa dilalui, cuman belum bentul-betul aman," katanya.
Denis melanjutkan, soal dampak penutupan hingga menurunkan tingkat kunjungan pariwisata di wilayah Puncak, dirinya menilai pemerintah pusat pun melihat itu dan bukan untuk mematikan industri pariwisata di Puncak. "Kami pun tidak mau penutupan jalur Puncak lama-lama, Libur panjang Imlek nanti, Puncak sudah ramai lagi," paparnya.
Sedangkan, Polres Bogor merekomendasikan jalur Puncak dibuka pekan depan. Hal tersebut mengingat kondisi jalan baru saja diperbaiki. Kasat Lantas Polres Bogor, Hasby Ristama memastikan, saat ini jalur Puncak dari Gunung Mas hingga Ciloto masih tertutup bagi kendaraan roda empat. Pembukaan jalur, rencananya akan dilakukan pekan depan setelah dilakukan rapat koordinasi antar instansi. "Sudah diperbaiki, belum tentu bisa dilintasi. Bila dilintasi, dan kendaraan berat atau masih ada finising pengerjaan, sama saja menimbulkan hal baru yakni kemacetan," katanya.
Terpisah, ditemui usai Rapat Koordinasi Penanganan Puncak di Kantor Bupati, kemarin (14/2), Asisten Pemerintahan Kabupaten Bogor Burhanudin menguraikan, penanganan darurat sudah selesai, tinggal penanganan permanen hingga kurun waktu tiga bulan ke depan selesai untuk longsor. “Kami akan mendata juga lereng yang membahayakan. dari KemenPupera, tahun ini sekiranya 7 km jalan akan ditingkatkan dan pelebaran jalan yang ditargetkan selesai 2019 mendatang,”tukasnya.
(ads/c/els)