-
METROPOLITAN – Penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Puncak terus berlanjut. Pasca terjadinya bencana longsor, lagi Satpol PP membongkar 20 lapak PKL yang dirasa rawan terjadinya longsor.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Burhanudin menuturkan, PKL yang dibongkar ini nantinya akan direlokasi ke rest area yang saat ini tengah dibangun. Tapi ada beberapa PKL yang sudah dibongkar karena saran dari Kemen PUPR yang membahayakan atau rawan longsor. "Prinsipnya akan digeser setelah rest areanya jadi, tapi bagi PKL yang membahayakan dari Kemen PUPR akan dibongkar Satpol PP, salah satunya yang 20 itu," ujar Burhan.
Ia menambahkan, untuk rest area, direncanakan Mei mendatang selesai tender. September nanti diharapkan pembangunannya rampung. Saat ini sedang dilakukan penyusunan dokumen persyaratan lelang. soal desain rest area satu minggu ke depan harus sudah selesai. Karena desainnya antara Pemkab Bogor dan Kemen PUPR. "Dari luas totalnya lima hektar. Satu hektarnya dari Kodim janjinya akhir bulan ini penataannya sudah beres," katanya.
Selain itu hingga pekan depan Pemkab Bogor tengah menghitung pohon produktif yang harus diganti. Sebab ada ketentuan usaha dan ada regulasi. "Kami berharap Kemen PUPR bisa berkoordinasi dengan Kementerian BUMN, tentang tanam tadi. Syukur-syukur tidak diganti. Paling tidak, Kemen PUPR mohon difasilitasi tentang tanaman. Karena tanaman yang satu hektar saja, kita harus ganti Rp500 jutaan," bebernya.
Sementara itu, Satgas PKL, Dace Supriadi mengatakan, perkembangan pembangunan sementara 1 hektar rest area, kini tengah disusun DED, sebagai persiapan masuk ke tahap pelelangan dan proses konstruksi. "Karena memang ada kerjasama dengan Kemen PUPR. Artinya, gambar yang sudah kita buat, dalam satu minggu ini akan direvisi jadi lima hektar agar jelas dimana letak PKL dan sarpras lainnya," katanya.
Total kebutuhan anggaran untuk pembangunan lima hektar rest area belum sepenuhnya dihitung. Mengingat perencanaan empat hektar rest area belum jelas. Lain soal dengan rest area satu hektar, dipersiapkan anggaran Rp11 miliar. "Paling lambat 2019 yang empat hektar sudah terbangun. Kalau pedagang yang jelas pembongkaran selesai satu hektar, mereka sudah bisa dipindahkan. Untuk yang sudah dibongkar karena rawan bencana, bisa pindah ke yang sudah tersedia di TWM, silahkan," tukasnya.
(ads/b/els)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:00 WIB
Senin, 8 Desember 2025 | 20:57 WIB
Sabtu, 6 Desember 2025 | 06:30 WIB
Jumat, 5 Desember 2025 | 06:19 WIB
Rabu, 3 Desember 2025 | 07:05 WIB
Kamis, 27 November 2025 | 19:33 WIB
Selasa, 25 November 2025 | 11:45 WIB
Selasa, 25 November 2025 | 10:22 WIB
Senin, 24 November 2025 | 20:53 WIB
Senin, 24 November 2025 | 16:08 WIB
Sabtu, 22 November 2025 | 18:54 WIB
Sabtu, 22 November 2025 | 13:55 WIB
Jumat, 21 November 2025 | 16:42 WIB
Kamis, 20 November 2025 | 18:01 WIB
Senin, 17 November 2025 | 17:20 WIB
Senin, 17 November 2025 | 14:25 WIB
Senin, 17 November 2025 | 13:42 WIB
Kamis, 13 November 2025 | 13:06 WIB
Selasa, 28 Oktober 2025 | 11:48 WIB
Senin, 27 Oktober 2025 | 17:00 WIB