Brand Manajer Teh Pucuk Harum Juanita mengatakan, ada empat sekolah di wilayah Bogor yang disambangi dalam gelaran ini, dan sudah dimulai 7 Februari lalu. Acara ini memberikan ruang atau wadah berekspresi sekaligus mengembangkan kreativitas seni anak muda Bogor, khususnya di bidang musik. “Tahun lalu cuma satu (sekolah). Nah adanya penambahan sekolah yang dikunjungi Pucuk Cool Jam Roadshow di Bogor tahun ini, menunjukkan Kota Hujan punya potensi talenta kreatif muda yang ingin mengembangkan kreativitas. Merupakan komitmen kami untuk terus mendukung dan mewujudkan generasi muda Indonesia yang kreatif, dinamis, berani dan berprestasi,” katanya kepada awak media, kemarin.
Sementara itu, Juri Pucuk Cool Jam Roadshow 2018 Iga Massardi mengakui, tahun ini tahapan penjurian untuk mendapatkan pemenang, melibatkan para juri dari musisi ataupun dari institusi yang kredibel. “Sebagai juri di program ini, saya akan menilai kreativitas dan juga skill bakat-bakat muda di sekolah, untuk bisa diasah lagi agar nantinya saat mereka masuk ke dalam industri musik atau hiburan sesungguhnya, mereka sudah siap bertarung, karena sudah punya pengalaman yang bisa dibagi,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Marketing Executive SAE Institute Jakarta Yudha Diputra mengatakan, pihaknya merasa senang diajak kembali untuk berkolaborasi bersama Teh Pucuk Harum dalam program Pucuk Cool Jam 2018 ini. Buatnya, ada antusiasme tersendiri di tahun ini, karena melihat kembali bakat-bakat musik yang muncul dari sekolah-sekolah menengah di Jabodetabek, Bandung dan juga wilayah baru yang didatangi. “Seperti Cirebon, yang nantinya setelah roadshow berakhir, akan ada 10 band terpilih untuk mengikuti workshop tentang industri musik di SAE Institute Jakarta,” ucapnya.
Terpisah, vokalis band salah satu pengisi acara Barris Band Dimas Anggara berharap, wadah ini bisa dimanfaatkan para pelajar secara maksimal, untuk unjuk gigi, dan berkesempatan mencicipi dunia entertain di lingkup lebih besar. “Banyak bakat-bakat bagus hilang begitu saja, harus bisa dimanfaatkan, kami juga masih terus latihan, belajar, untuk dapatkan warna musik yang mumpuni dan diterima masyarakat, dalam arti lain, ya laku dipasaran,” tuntasnya.
(ryn/b/els)