-
METROPOLITAN – Saat membuka acara puncak peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2018 tingkat Kabupaten Bogor di Gedung Tegar Beriman, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor Adang Suptandar mengharapkan acara ini dapat menjadi momentum masyarakat dalam meningkatkan kepedulian dalam menyikapi sampah dengan tepat. “Dalam hari peringatan ini saya menyertakan harapan agar acara ini dapat menjadi momentum kita dalam meningkatkan kepedulian dan komitmen dalam menyikapi sampah dengan tepat dan berkontribusi dalam menciptakan Indonesia bebas sampah pada 2020,” katanya.
HPNS ini diperingati untuk mengenang tragedi longsor pembuangan sampah yang terjadi di Leuwigajah, Cimahi pada 21 Februari 2005 yang menewaskan 157 jiwa. Peristiwa yang memberi gambaran akibat kelalaian dalam pengelolaan sampah yang menjadi petaka bagi manusia dan alam. Hal yang juga disampaikan Sekda Adang Suptandar. “Peristiwa Leuwigajah pada 2005 adalah bukti kegagalan masyarakat dalam mengelola sampah, sehingga hal itu ada pelajaran untuk kita agar bisa menjaga lingkungan tetap bebas sampah,” tambahnya.
Kabupaten Bogor yang jumlah penduduknya kurang lebih 5,7 jiwa rata-rata menghasilkan sampah sekitar 0,3 - 0,5 kilogram perhari yang mengakibatkan timbunansampah diperkirakan mencapai 1650 sampai 2750 ton perhari. Dengan truk yang tersedia berjumlah 156 unit sehingga baru mampu mengangkut sampah 500 - 600 ton perhari dari seluruh timbunan sampah yang ada. Armada ini masih belum cukup mengatasi timbunan sampah.
“Jika masyarakat Kabupaten Bogor turut andil dalam mengurangi jumlah pembuangan sampah, setidaknya kita bisa menggunakan 3R (Reuce,Reduce,Recycle) seperti yang pernah kita pelajari mulai dari SD hingga sekarang,” tegasnya.
Masyarakat mayoritasnya selalu menganggap bahwa sampah adalah suatu barang yang sudah tidak dipakai dan harus dibuang. Padahal sampah tidak selalu harus dibuang, Agus Subagya salah satu bintang tamu di acara HPNS dan juga menjadi bagian dari organisasi Bumi Desa (BUMDES) di Kabupaten Bantul, Yogyakarta mengatakan bahwa sampah bisa menjadi peluang bisnis yang bagus.
“Masyarakat selalu mengartikan bahwa sampah itu sesuatu yang harus dibuang, padahal itu tidak sepenuhnya benar. Karena sampah bisa bisa menjadi peluang usaha jika kita memiliki ide kreatif, contohnya sampah pelastik bisa dijadikan sebuah kerajinan tangan dan sebagainya,” ujar Agus.
(mg1/els)