Senin, 22 Desember 2025

231.854 Pengangguran, 2.500 Lowongan Kerja

- Kamis, 1 Maret 2018 | 09:24 WIB

-

METROPOLITAN - Angka pengangguran di Kabupaten Bogor hingga saat ini terbilang tinggi. Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bogor, hingga tahun 2017 sebanyak 231.854 jiwa warga belum memiliki pekerjaan.

Kepala Disnakertrans Kabupaten Bogor, Yous Sudrajat mengatakan, pihaknya saat ini sedang berupaya menurunkan angka pengangguran di Kabupaten Bogor, dengan merumuskan sistem padat karya bekerja sama dengan perusahaan swasta, agar lapangan kerja bisa terbuka untuk masyarakat.

"Bulan ini kami bekerja sama dengan puluhan perusahaan bergerak dibidang jasa, kontruksi, perdagangan, perbankkan, dan lainnya yang terdaftar di Kabupaten Bogor untuk membuka 2.500 lowongan pekerjaan," katanya.

Menurutnya, jumlah pengangguran di Kabupaten Bogor setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan dikarenakan angka kelulusan sekolah yang cukup tinggi, terutama pada Juni. Jika lulus SLTA tidak melanjutkan ke bangku kuliah, otomatis dia masuk dalam kategori orang pencari kerja. Apalagi , saat ini persaingan kerja sangat ketat. Sehingga, para pelamar harus serius mempersiapkan diri agar bisa bersaing. Dinsosnakertrans, kata Yous, memberikan pelatihan-pelatihan bergam keterampilan pada masyarakat yang belum bekerja. "Ledakan penduduk yang semakin banyak menciptakan pengagguran dan kemiskinan di Kabupaten Bogor membuat Dinsosnakertrans siap mencarikan solusi terbaik untuk mengatasinya," katanya.

Selain sistem padat karya, lanjutnya. program 'Job Fair Free' yang digelar Dinsosnakertrans Kabupaten Bogor bisa mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. Pada 'Job Fair Free' Dinsosnakertrans banyak menggandeng perusahan untuk bergabung membuka lowongan pekerja. 'Job Fair Free' priode lalu banyak membuka lowongan pekerjaan untuk tingkat SLTA sederajat hingga Sarjana Strata Satu. "Melihat pencari kerja di Kabupaten Bogor semakin meningkat maka 'Job Fair Free' akan kembali digelar satu tahun tiga kali,"bebernya.

Sementara itu, Bupati Bogor Nurhayanti menuturkan, hingga saat ini pengangguran dan kemiskinan masih merupakan persoalan yang sangat serius di Kabupaten Bogor, terutama belum seimbangnya jumlah tenaga kerja terdidik dengan pasar kerja serta rendahnya daya serap tenaga kerja karena rata rata pencari kerja memiliki kualifikasi yang berbeda dengan standar perusahaan. Di sisi lain, kita juga berhadapan dengan pertumbuhan angka angkatan kerja yang jauh lebih cepat daripada pertumbuhan kesempatan kerja yang tersedia.

"Tenaga kerja terdidik yang memiliki kualifikasi sesuai dengan kebutuhan perusahaan kurang memiliki akses terhadap pasar kerja, sedangkan di sisi lain perusahaan juga kurang memiliki akses terhadap potensi pencari kerja,"jelasnya. Ia menambahkan bahwa Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bogor melalui UPT Balai Latihan Kerja (BLK), telah berupaya melakukan berbagai pelatihan kerja bersertifikat. Dalam setahun upaya itu telah meluluskan 1.200 orang. Selain itu, mengembangkan mitra kerja berupa forum bursa kerja khusus (bkk) Kabupaten Bogor yang merupakan forum komunikasi antara Dinas Tenaga Kerja dengan beberapa sekolah SMK yang ada di Kabupaten Bogor. Ia berharap sinergi antara perusahaan dengan pencari kerja yang terbangun melalui kegiatan pameran bursa kerja ini mampu mengurangi angka pengangguran serta meningkatkan produktivitas perusahaan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, sehingga secara keseluruhan mampu meningkatan kemampuan bersama.

Jika dibandingkan tahun 2016, angka pengangguran turun 0,007 persen. Ke depan para calon tenaga kerja tidak hanya cerdas dan terampil dalam bidangnya akan tetapi memiliki kemampuan beradaptasi dalam dunia usaha, etos kerja yang tinggi serta daya kreasi yang inovatif untuk melaksanakan terobosan baru,"pungkasnya.

(ads/dik)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X