Senin, 22 Desember 2025

Solusi di Tengah Sulitnya Mencari Kerja

- Kamis, 22 Maret 2018 | 09:51 WIB

-

Ketua Yayasan Mata Pena Syafei mengatakan, pihaknya ingin memberdayakan para orang tua asuh yang ada dibawah binaannya, mampu menciptakan produk-produk sabun yang berkualitas, dan dipasarkan di hotel serta restoran se-Kota Hujan. Dia mengakui, sulitnya mencari pekerjaan, menjadi salah satu faktor utama yang melatarbelakangi pelatihan ini.

Syafei menjelaskan, CSR dari pengusaha itu ya tidak hanya berbentuk uang saja. Tetapi bagaimana masyarakat memiliki keterampilan sehingga dapat meghasilkan produk yang siap dipasarkan. Hal itu bisa jadi jalan keluar menghadapi sulitnya cari kerja. “Maka, pelatihan skil jadi program bagus, berkat sinergitas antara yayasan dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dan PT.Brataco, dalam mengakomodasi program ini," katanya kepada Metropolitan, kemarin.

Pelatihan, ujar Syafei, akan dilangsungkan di Sekretariat Yayasan Pendidikan Mata Pena Jalan Danau Maninjau Blom E3 No.9 Tegallega, Bogor Tengah. Dirinya berharap, hasil produk yang dihasilkan bisa berkualitas, serta membanggakan, karena akan dipassarkan ke berbagai tempat. Tidak hanya bagi yayasan, tetapi juga bagi Pemkot Bogor dan Perusahaan. "Kami sepakat mengenai pembagian hasil dari produk yang terjual, 20 persen akan disisihkan untuk yayasan. Senilai dengan mereka membeli produk kami," ucapnya.

Sementara Plt Wali Kota Usmar Hariman mengapresiasi hasil kerja nyata yayasan Mata Pena ini. Menurutnya, ini bentuk kegiatan masyarakat lapis bawah, dalam upaya memberikan produk yang berkualitas, yang bisa digunakan di dunia perhotelan dan pariwisata. Hasilnya akan sangat bermanfaat disaat kondisi sulitnya mencari pekerjaan. "Maka perlu kerjasama juga dengan Persatuan Hotel Restoran Indonesia (PHRI), supaya bisa memasarkan produk sabun ini. Apalagi, kegiatan ini kategorinya menengah kebawah, tanpa perlu manajemen yang kompleks, berskala home industri, namun berkualitas, sebab dibantu perusahaan yang memang concern di dunia kimia," ujarnya.

Terpisah, Senior Manajer Retai Brataco Susilo mengatakan, pihaknya merasa punya tujuan yang sama dengan Yayasan Mata Pena, dalam membangun jiwa entrepeneur kepada masyarakat. Dirinya juga menginginkan kerja sama ini tidak hanya berhenti sampai disini, melainkan program yang cakupannya lebih besar.

"Kami memang ada pelatihan CSR gratis, kami coba kerja sama, ternyata klop, untuk menciptakan entreprener baru. Kedepan akan terus berlanjut, dan punya program-progam yang bisa bersinerginseperti ini. Membantu masyarakat menyiapkan skil, dalam menghadapi tantangan sulit cari kerja," tutupnya.

(ryn/dik/c)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X