Ketua Pembina Yayasan PSPAI Pusat Studi dan Pengembangan Islam Amaliyah Indonesia (PSPIAI) Martin Roestamy mengatakan, di usianya yang ke-31, jadi titik tolak perjuangan kampus yang berlokasi di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor ini menuju kualitas yang lebih baik dan mampu mendunia. Martin menambahkan, pada versi Kemenristekdikti, Unida berhasil masuk dalam cluster utama dalam bidang penelitian, dan ada di empat terbaik di Jawa Barat.
“Di Usia ke-31 ini, segenap civitas akademika kampus harus semakin terpacu, untuk meningkatkan prestasi dalam berbagai bidang. Pada perayaan milad tahun ini. Kampus harus bisa menantang diri sendiri untuk bisa menembus ranking 60 besar sebagai kampus terbaik se-Indonesia. Harus punya target sehingga makin terpacu,” katanya kepada Metropolitan, kemarin.
Martin menjelaskan, banyak tema dan isu-isu di masyarakat, yang harus bisa direspon mahasiswa Unida, sehingga bisa berperan aktif memberi solusi bagi pemangku kebijakan. “Banyak tema yang sedang hangat dimasyarakat, seperti kampanye tolak LGBT, stop global warming, generasi anti hoaks, hindari narkoba, dan kampanye bagaimana menjadi generasi yang sifatnya kreator, bukan plagiator gejala itu harus dapat direspon dengan baik,” ungkapnya.
Di bagian lain, Rektor Unida Dede Kardaya berharap, momen milad ke-31 jadi ajang merekatkan hubungan antara dosen dan mahasiswa. “Ini jadi momen kebersamaan, serta harapan untuk kemajuan kampus dimasa mendatang" ucapnya,
Sementara itu, Humas Unida Faisal Tri Ramdani menuturkan, pada perayaan milad Unida ke-31 akhir pekan lalu, dimeriahkan dengan kegiatan jalan santai, yang diikuti semua elemen kampus mulai dari mahasiswa, dosen, hingga karyawan turut memeriahkan puncak acara. “Di samping itu, ada lomba kreatifitas dari mahasiswa, dalam bentuk yel-yel. Semua tumpah ruah memeriahkan puncak acara,” tutupnya.
(ryn/dik/c)