Sejak makrak pada Maret 2017, pembangunan Masjid Agung, di Jalan Dewi Sartika Kelurahan Cibogor Kecamatan Bogor Tengah, akan berlanjut. Kali ini Pemerintah Kota Bogor menganggarkan Rp9,9 miliar yang diambil dari Anggaran Pendapatan Belanja (APBD) murni. Diharapkan, pembangunan mulai bergulir pada Juni 2018. Pembangunan hanya meliputi sebagain dari keseluruhan desain. Berikutnya pembangunan akan dianggarkan kembali pada 2019.
Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman (Perumkim) Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor Herman Rusli mengatakan, bulan ini pihaknya sedang melakukan audit struktur dan desain. Hal itu dilakukan karena kondisi bangunan tidak tersentuh proses pembangunan lebih dari setahun.
“Tahun ini sudah dianggarkan kurang lebih Rp9,9 miliar untuk melanjutkan renovasi masjid. Kini, ada tim audit yang sedang bekerja. karena sudah lama mangkrak, jadi sebelum ekspose perencanaan desain, harus review dulu bangunan yang ada, hingga sekarang,” katanya, kemarin.
Mantan Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ini menambahkan, setelah ada hasil audit struktur, pihaknya baru akan melakukan ekspose perencanaan desain. Ekspos akan melibatkan jamaah serta pengurus DKM Masjid Agung. Menurutnya, masukan dari jamaah dan DKM penting dalam kelanjutan pembangunan, seperti misalnya bagian mana yang harus diutamakan.
“Uang segitu memang tidak cukup kalau harus semua, makanya kami koordinasi dengan jamaah dan DKM, mereka lebih tahu, mana yang harus diutamakan. Misalnya tempat wudhu dan saluran air dulu. Agar mesjid bisa digunakan kegiatan ibadah, sembari proses pembangunan berjalan,” imbuhnya.
Selain itu, supaya memenuhi unsur kehati-hatian, Inspektorat akan melakukan pengawasan kepada Disperumkim. Supaya ketika selesai dibangun, tidak ada lagi kesalahan. “Kan ada uang provinsi yang sudah jadi bangunan disitu, meskipun hanya pondasi saja. April mendatang diharapkan selesai, dan bisa ekspose bulan itu juga,” ujarnya.
Dia berharap, proses audit lancar, agar bisa segera membuat permohonan lelang ke ULP, untuk segera dieksekusi dan mencari investor. Ditargetkan pada Juni selepas lebaran, pembangunan sudah bisa dimulai. “Makanya awal Mei harus sudah kami masukan berkas lelang. Meskipun, pembangunan tahun ini juga tidak full, misalnya hanya lantai satunya saja, yang penting bisa digunakan dulu,” tandasnya.
Terpisah, Ketua Forum Peduli Masjid Agung (FPMA) Haji Samsudin menuturkan, pihaknya berharap proses pembangunan dapat dikerjakan sesuai rencana, dan tidak tertunda seperti sebelumnya. Pria yang juga pengurus DKM Masjid Agung ini mengingatkan, pembangunan masjid bukan seperti pembangunan mall atau gedung yang sifatnya profit. Maka, Dirinya berharap Pemkot Bogor agar lebih serius dalam proses renovasi Masjid Agung tahun ini.
“Ini mah rumah ibadah, harus dilihat kepentingan umat. Kalau terbengkalai seperti ini kan kasihan jamaah, setahun lebih 'menumpang' di lantai dua Blok F eks Borobudur, apalagi Blok F saja mau direnovasi. Kalau memang tahun ini ada progres, ya itu yang kami harapkan, jamaah butuh kepastian. Belum lagi Masjid Agung kan ikon Kota Bogor,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Administrasi Pengendalian Pembangunan (Adalbang) Setda Kota Bogor, membenarkan soal rencana kelanjutan proses pembangunan Masjid Agung Bogor. Menurut mantan Manajer Persikad Depok ini, Pemkot Bogor menyediakan pagu anggaran senilai Rp9.954.315.440, dengan paket belanja modal gedung dan bangunan, serta pengadaan bangunan tempat ibadah.
“Untuk tahun ini, jumlah anggarannya terbesar kedua, setelah dana untuk peningkatan kualitas jalan Suryakencana. Tugasnya ada di Dinas Perumkim, hingga kini belum ada ke kami. Jadi ya belum ada lelang. Kalau bisa lebih cepat, ya lebih baik. Menghindari gagal lelang, seperti yang sudah-sudah,” paparnya.
Plt Wali Kota Usmar Hariman pernah menyatakan, mulanya pemkot berencana mengusulkan anggaran Rp28 miliar dalam APBD 2018. Namun defisit yang besar dalam pembahaan APBD, memaksa anggaran pun dipangkas menjadi Rp10 miliar. “Makanya kami beri pemahaman pada jamaah, yakinkan mereka kalau masjid ini akan selesai, berjalan dan tidak mangkrak seperti ini. Dengan begitu, jamaah akan tenang karena ada kepastian,” pungkasnya.
(ryn/dik/e)