Minggu, 21 Desember 2025

TUNGGU JOKOWI

- Sabtu, 28 April 2018 | 09:54 WIB

-

METROPOLITAN – Pembangunan jalan layang tol Bogor Outer Ring Road (BORR) Seksi IIB yang membentang dari Kedung badak hingga Simpang Yasmin, telah rampung pengerjaannya sejak awal bulan. Namun, hingga kini PT Marga Sarana Jabar (MSJ) sebagai operator belum juga meresmikan jalan tol sepanjang 2,65 kilometer tersebut. Jalan tol layang itu juga belum bisa digunakan masyarakat karena masih terkendala sertifikasi. Bahkan kabarnya, peresmian terpaksa ditunda lantaran menunggu kesediaan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pantauan Metropolitan pada Kamis (26/4), Tol BORR sedang dilakukan uji coba untuk mendapatkan sertifikasi kelaikan operasi adri Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan kepolisian. Humas PT. MSJ Ferry Siregar mengatakan, PT MSJ berharap peresmian bisa dibuka langsung Presiden Joko Widodo dan jajaran Kementerian PUPR. Namun hingga kini, pihaknya belum bisa memastikan kehadiran orang nomor satu di Indonesia tersebut untuk hadir dan meresmikan tol BORR Seksi IIB. “Belum tahu ya. Begitu juga orang kementerian. Harapannya ya bisa dibuka presiden, sebab sejak awal kami merencanakan Presiden Jokowi yang meresmikan. Jadwalnya padat, apalagi musim pemilu. Nanti lah ada kabar setelah uji coba sertifikasi kelaikan selesai,” katanya kepada Metropolitan, belum lama ini.

Terpisah, Direktur Utama (Dirut) PT. MSJ Hendro Atmodjo pernah menjelaskan, proses sertifikasi bisa memakan waktu hingga tiga minggu bahkan satu bulan. Secara teknis, kata Hendro, jalan sudah aman dilalui kendaraan. Hanya saja karena sertifikasi kelayakan jalan keluar, maka jalan belum bisa dioperasikan. Kelaiakan jalan meliputi pengecekan rambu-rambu jalan, kualitas aspal, dan pencahayaan lampu. “Berkas rencananya sudah diserahkan 7 April lalu, bisa makan waktu sampai satu bulan,” kata Hendro, kemarin.

Hendro juga sempat menyinggung masalah tarif tol. Pihaknya sudah mengusulkan tarif Rp10 ribu. Naik Rp4000 dari sebelumnya sebesar Rp6 ribu. Rute sejauh 8 KM dari gerbang Tol Sentul Selatan hingga Simpang Yasmin. “Tetapi tarifnya belum pasti. Pemerintah pusat berencana menurunkan tarif tol. Kami masih nunggu, bisa naik atau turun,” ucapnya.

Sejauh ini, sambung Hendro, segala aspek kelaiakan jalan sudah dipenuhi dan memenuhi standar operasi. Sertifikasi tersebut wajib ada, sebagai syarat keamanan kepada pengguna jalan tol nantinya. “Hingga saat ini semua sudah ada, sudah aman. Lampu juga sudah dicek pada malam hari, semuanya dari ujung Kedungbadak hingga Yasmin, nyala semua,” tutupnya.

(ryn/b/els)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X