Senin, 22 Desember 2025

Kebun Raya Rugi Ratusan Juta

- Rabu, 2 Mei 2018 | 09:56 WIB

-

Penutupan Kebun Raya Bogor di Hari Buruh mendatangkan petaka. Destinasi wisata favorit di pusat Kota Bogor tersebut harus kehilangan pemasukan hingga ratusan juta.

Hari libur nasional 1 Mei, Kebun Rata Bogor ditutup karena adanya acara Konsultasi Tingkat Tinggi (KTT) Ulama dan Cendikiawan Muslim se-Dunia Wasathiyah Islam untuk Peradaban Dunia di Istana Kepresidenan Bogor. Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Bogor LIPI Didik Widyatmoko membenarkan jika ada tiga utusan tamu negara beserta rombongan yang datang berurutan ke acara KTT di Istana Bogor. “Betul, ditutup karena ada tamu negara,” katanya kepada Metropolitan, kemarin.

Humas PKT Kebun Raya Bogor LIPI Ayi Doni Darussalam menambahkan, penutupan ini hanya dilakukan selama satu hari saja, yakni pada 1 Mei 2018. Ia memastikan, KRB akan kembali dibuka pada hari ini. “Bukan karena hari Buruh kok, ini bertepatan dengan adanya tamu negara di istana. Besok (hari ini, red) sudah operasi kembali,” ujarnya.

Dalam sehari pada akhir pekan atau hari libur, kata Doni, pengunjung yang datang ke KRB bisa mencapai lebih dari 10 ribu orang. Artinya, jika dikalikan dengan harga tiket masuk yakni Rp15 ribu perorang, kerugian yang dialami KRB selama satu hari bisa mencapai lebih dari Rp150 juta. “Belum lagi jika menghitung wisatawan asing yang tiketnya Rp25 ribu per orang. Kemudian, tarif parkir, sepeda keliling dan kendaraan keliling roda empat, ya lebih dari segitu, ratusan juta,” ucapnya.

Dia pun memastikan hari ini KRB sudah bisa beroperasi kembali bagi pengunjung. Dia pun berharap para pengunjung memaklumi adanya kebijakan tersebut. “Besok (hari ini, red) pagi juga sudah buka. Kami harap pengunjung maklum,” tandasnya.

Sementara itu, salah satu pengunjung KRB asal Tangerang, Mira (40), mengaku kecewa soal penutupan KRB yang terhitung mendadak. Padahal dirinya ingin memanfaatkan hari libur kemarin, menikmati suasana di KRB. “Iya, jauh-jauh dari Tangerang, pengen main ke Kebun Raya sama ibu dan dua anak saya. Katanya mah hari ini sudah buka, tahunya masih tutup. Ya kecewa sih, pemberitahuannya tidak luas, kasihan seperti kami ini, yang datang dari jauh,” keluhnya.

Kerugian Kebun Raya berbanding terbalik dengan hotel-hotel yang berada di sekitaran jalur Sistem Satu Arah (SSA). Pengelola hotel kebanjiran pengunjung dengan larisnya kamar yang dipesan rombongan KTT KUlama dan Cendikiawan Muslim se-Dunia Wasathiyah Islam. Ketua Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor Yuno Abeta Lahay, okupansi hotel-hotel di seputaran Kebun Raya Bogor atau SSA mencapai 100 persen. Kamar hotel diisi perwakilan dan para staf tamu negara presiden Indonesia dan peserta KTT Wasathiyah Islam. Belasan hotel tersebut dipastikan penuh hingga dua hari ke depan. “Banyak juga diisi pemuka agama dari negara-negara peserta KTT di Istana. Mereka nginap di hotel seputaran SSA. Ada sekitar 10 sampai 12 ya, yakni Hotel Amaroosa, Santika, IPB Convention Centre, Permata, Savero, Amaris, Zest, Royal Juanda, Royal Padjajaran, Salak Heritage, Salak Tower, dan Hotel Onih. KTT-nya kan tiga hari, nah selama hari itu ya penuh,” ujarnya.

(ryn/c/els)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X