METROPOLITAN - “Ayo semangat!” Itulah kata-kata yang terlontar dari Bupati Bogor Nurhayanti saat meninjau pelaksanaan hari pertama Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) tingkat Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Cibinong, kemarin. Selain menyemangati, Nurhayanti juga memberikan perhatian khusus kepada siswa kelas 6 SDN Karadenan 01 M Ardiansyah Faturrahman.
Ardiansyah memang berbeda dengan keterbatasan fisik akibat kedua kaki dan tangannya yang cacat. Tapi itu tidak membuat dia minder dan tetap berjuang mengikuti USBN di sekolahnya. Guru Ardiansyah, Zaitun Rahmamulyati menceritakan, anak didiknya itu memiliki penyakit Alopecia Totalis yang menyebabkan struktur kaki lebih pendek dan berbentuk menyerupai huruf O. Awalnya M Ardiansyah Faturrahman adalah anak yang terlahir normal dan terkena penyakitnya atau kelainan pada tulangnya menjelang kelas 2 sd. “Sejak masuk ke sekolah ini, dia sudah tidak ada rambutnya. Fisiknya normal. Jadi kalau jalan agak bengkok dikit karena kakinya yang pendek,” katanya.
Warga Perumahan Gaperi ini, kata dia, murid yang mandiri, namun sering sakit, seperti demam. “Kalau sakit tidak masuk, kadang seminggu sehari kadang juga satu minggu tidak masuk," tutur Zaitun.
Sehari-harinya, Ardiansyah diantar jemput oleh orangtuanya. Setelah sampai sekolah ia digendong ibu, begitu pun saat mengikuti ujian di hari pertama, kemarin. "Kalau di sekolah cuma mengikuti kegiatan belajar. Kegiatan fisik ia tidak bisa ikut. Saya pribadi mengakui kalau Ardiansyah Faturrahman adalah murid yang mandiri," katanya.
Sementara itu, sebelum bertemu dengan Ardiansyah Bupati Bogor Hj Nurhayanti meninjau pelaksanaan USBN di SDN Karadenan Kaum. "Ayo semangat kalian pasti mengerjakan soal soal dalam ujian jangan buru-buru waktu masih panjang, jangan terjebak dengan soal dan waktu, seluruh siswa dan siswi Sekolah Dasar yang sedang mengikuti ujian USBN agar dapat mencermati sebaik mungkin soal-soal yang diberikan," kata Nurhayanti.
Menurut dia, para siswa harus bener-bener semangat, kemudian dapat mengerjakan dan menjawab soal-soal tersebut dengan tenang, nyaman dan sebaik mungkin serta berhasil meraih prestasi. "Yang paling penting adalah kejujuran dari seluruh siswa dalam proses pengerjaan soal, semoga hari ini ujian tingkat USBN SD bisa berjalan dengan lancar tidak ada halangan bagi siswa-siswi yang mengikuti ujian," harap Bupati.
Nurhayanti berharap, dirinya mendoakan kepada semua murid-murid tingkat SD yang ada Kabupaten Bogor, dapat lulus 100 persen dan mendapatkan nilai yang terbaik. “Semuanya sudah ditanggung pemerintah daerah, baik penyusunan, percetakan, pendistribusian,hingga pemeriksaan,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Hendarsah mengatakan, guna menghindari adanya sabotase naskah soal, pihaknya menyiapkan petugas piket di setiap titik. Bobot materi soal pada USBN menggunakan sistem irisan kurikulum 2013 dan KTSP. "Di mana sebanyak 75 persen muatan lokal, dan 25 persen lainnya mengadopsi naskah berdasarkan juknis tingkat nasional. Kami mengimbau sekolah mengikuti semua juknis yang berlaku. Terutama tidak melakukan pungutan kepada orangtua murid, terkait pelaskanaan USBN," pungkasnya.
(mul/c/els)