Minggu, 21 Desember 2025

GP Ansor Ingatkan Ancaman terhadap Pancasila

- Senin, 28 Mei 2018 | 08:06 WIB

-

METROPOLITAN – Isu gerakan yang ingin merongrong keberadaan Pancasila sebagai ideologi bangsa makin menguat. Hal ini dianggap berbahaya karena mengancam keutuhan berbangsa dan bernegara. Pengurus Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Bogor pun menggelar diskusi ngabuburit bertajuk “Ngaji Pancasila : Pancasila dan Ancaman Radikal Kiri", di gedung PPIB, Jalan Pajajaran, belum lama ini.

Ketua GP Ansor Rachmat Imron Hidayat mengatakan, dalam suasana bulan Ramadhn ini, ‘Ngaji Pancasila’ tergerak disebabkan banyaknya cobaan terkait kelompok yang merongrong Pancasila di Indonesia, baik dari kelompok kanan ataupun kelompok kiri. Akhir akhir, berkembang isu kelompok kiri sosialis yang sudah membangun kembali konsolidasi demi menggerakan ide-ide radikalisme, sehingga perlu antisipasi dan pembekalan ideologi murni Pancasila kepada seluruh masyarakat. Sama halnya dengan kelompok kanan alias kelompok agamis.

"Informasi bertebaran, kelompok kiri dan kanan, sama-sama terus merongrong dan akan mengganti Pancasila. GP Ansor posisinya ada di tengah-tengah dalam situasi kondisi seperti itu. Pancasila harus tetap dijaga dan kedaulatan NKRI harus tetap dipertahankan," kata Romy, sapaan akrabnya kepada Metropolitan, kemarin.

Romy memaparkan, diskusi pun membuka mata masyarakat soal kelompok-kelompok yang selama ini disinyalir melakukan konsolidasi dan berencana merusak Pancasila. Dalam diskusi pun terungkap, bagaimana memilih dan memilah mana kelompok kiri dan kanan. Kelompok kiri dianggap selalu bermain pada stigma masyarakat, sedangkan kelompok kanan selalu memainkan dengan dalih mengatasnamakan agama.

"Intinya diskusi ini untuk memperkuat dan menambah wawasan bahwa isu isu atau kelompok yang akan merusak Pancasila harus dilawan. Selain itu, sebagai antisipasi terhadap perkembangan jaman kedepan bahwa kita harus siap menghadapi kelompok radikal," jelasnya.

Menurut Romy, sampai saat ini Kota Bogor masih kondusif dan belum ada gerakan gerakan dari kelompok kiri. Fenomena kelompok kiri dan kanan sampai kapanpun masih ada karena mereka menggunakan sistem terputus dan masih minoritas. "Jadi jangan sampai terjadi menjadi mayoritas, karena dampaknya akan merusak NKRI," pungkasnya.

Dalam acara itu menghadirkan sejumlah pembicara diantaranya, Mohammad Monib Direktur ICRP, Amir Mahmud Direktur Sayogyol Institute, dan Trainer NDP HMI, Visi Merah Putih Founder Dr Kun Nur Achdiyat. Acara juga dihadiri Plt Wali Kota Bogor Usmar Hariman, pengamat hukum Sugeng Teguh Santoso, para aktivis pemuda dan mahasiswa serta masyarakat umum.

(ryn/b/els)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X