Sekitar 3.600 massa berencana menggeruduk kantor bupati Bogor dan Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Bogor, hari ini.
Mereka yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Peduli Pendidikan (GMPP) Kabupaten Bogor ini meminta tiga anak bupati Bogor dipecat terkait rotasi dan mutasi di lingkungan Disdik Kabupaten Bogor yang diduga sarat muatan politis.
Ribuan massa itu ingin Bupati Bogor Nurhayanti memecat Kepala BKPP Dadang Irfan, Kepala Baperjakat Adang Suptandar dan Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor Yadi Mulyadi. Ketiga dianggap mengatur pelaksanaan mutasi jabatan eselon III dan IV di lingkungan Disdik Kabupaten Bogor yang tak sesuai dengan peraturan.
Salah satu koordinator aksi, Muhammad Nurul Nasruli mengatakan, GMPP mencium adanya penyelahgunaan wewenang oleh Sekretaris Disdik Kabupaten Bogor terkait promosi jabatan serta rotasi dan mutasi yang dilakukan belum lama ini. “Ada beberapa orang yang dirotasi oleh sekretaris Disdik, salah satunya kepala SMA Negeri di Cibinong menjadi kepala seksi (kasi). Biasanya kan kalau jabatan fungsional tidak langsung drastis seperti itu. Sementara saya tanya kepala dinasnya katanya tidak mengetahui soal rotasi ini, padahal wewenangnya ada di kepala dinas. Jadi ada indikasi penyalahgunaan wewenang,” kata lelaki yang akrab disapa Buyung.
Menurut Buyung, rotasi ini cenderung dipaksakan dan ada indikasi merupakan permainan sekretaris Disdik untuk menempatkan orang-orang terdekatnya. Untuk itu, dirinya meminta bupati memecat Sekretaris Disdik Yadi Mulyadi serta kepala BKPP dan Baperjakat yang menyetujui rotasi mutasi tersebut. “Sekretaris Disdik telah melanggar PP No. 53 Pasal 4 tentang larangan penyalahgunaan wewenang dan PP No. 100 Tahun 2002 JO PP No. 13 Tahun 2002 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural. Kami meminta bupati mencopotnya serta kepala BKPP dan Baperjakat Kabupaten Bogor,” terangnya.
Menurut Buyung, 3.600 massa yang turun aksi berasal dari berbagai organisasi termasuk para guru dari Persatuan Guru Honorer. Mereka ikut turun ke jalan lantaran rotasi dan mutasi ini ikut mempengaruhi kondisi sekolah dan murid. Untuk itu, dirinya meminta bupati Bogor mengkaji ulang kebijakan rotasi, mutasi dan promosi di lingkungan Disdik Kabupaten Bogor. “Massa yang sudah fix akan turun sekitar 3.600 orang. Titik kumpul di Stadion Pakansari pukul 10:00 lalu bergerak menuju kantor BKPP dan kantor bupati Bogor,” tandas Buyung.
Sementara itu, Kadisdik Kabupaten Bogor Tb Luthfie Syam masih belum mau berkomentar banyak terkait persoalan tersebut. Meski demikian, dirinya sudah mengetahui rencana aksi dari beberapa media yang telah ia baca. Saat ditanya soal indikasi penyalahgunaan rotasi dan mutasi oleh sekretaris Disdik, Luthfi hanya menjawab singkat. Dirinya mengaku sudah berkirim surat ke bupati Bogor terkait persoalan itu namun tidak merincikan isi suratnya. “Saya sudah berkirim surat ke bupati. Kalau tuntutan atau yang lain saya nggak tahu. Saya bekerja saja sebagai kepala Disdik,” singkat Luthfie.
(fin/c/els)