METROPOLITAN - Belum sebulan diresmikan, pusat perbelanjaan modern Transmart nyatanya masih punya segudang persoalan. Mal milik pengusaha Chairul Tanjung itu tergenang banjir pada Minggu (24/6) sore. Bahkan, pengunjung sampai tak bisa keluar mal karena tingginya genangan air di pintu masuk.
Kepala Bidang Sumber Air pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Satia Mulya, menuturkan, hingga kini belum ada laporan ke Dinas PUPR Kota Bogor terkait peristiwa tersebut. Sebab, lokasi itu berada di bawah pengawasan langsung Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Kemen PUPR). ”Di bawah langsung pengawasan kementerian itu mah,” katanya kepada Metropolitan, kemarin.
Dia mengakui tidak ada dorongan apa pun ke Transmart supaya ada rekayasa saluran air agar tak terjadi kasus seperti Minggu malam tersebut. ”Tidak ada, sebab itu kewenangan pusat ya,” imbuhnya.
Peristiwa tergenangnya air hujan di mal yang baru launching tersebut memancing reaksi beberapa pihak. Salah satunya Pengamat Tata Kota Bogor, Budi Arief.
Dosen Universitas Pakuan Bogor ini menyebut, wilayah tersebut memang sering banjir akibat drainase tidak berjalan maksimal. “Setahu saya kasus awal air dari Jalan Johar menuju Jalan KH Abdullah bin Nuh, dulu sering banjir karena curah hujan tinggi,” ujarnya.
Melihat kejadian tersebut, lanjut Budi, harus ada pemeriksaan pada sistem drainase internal di Transmart Yasmin. Sama halnya dengan limpahan air ke sistem drainase eksternalnya. Apakah keduanya mampu atau tidak menampung limpasan air hujan dari aktivitas bangunan yang sejajar dengan kegiatan di Transmart.
”Jadi yang perlu diperiksa, dimensi sistem drainase internalnya memadaikah? Adakah sumur resapan? Dan untuk sistem drainase eksternalnya apakah ada? Seberapa daya tampung dimensi ukurannya, dari akumulasi limpasan air hujan, di kegiatan aktivitas sepanjang jalan tersebut,” terangnya.
Dia menambahkan, perlu juga diperiksa bagaimana kemiringan saluran air di mal tersebut. Sebab, kemiringan itu memengaruhi aliran air yang mengalir. Salah-salah malah menimbulkan genangan air. ”Harus dilihat juga, apakah mengalir ke hilir atau tidak. Soalnya kan air mengalir itu mengikuti kemiringan saluran, mengalir ke hilir atau tidak. Istilahnya, backwater yang akhirnya membuat genangan air,” ujarnya.
Informasi yang dihimpun Metropolitan, Minggu (24/6) sekitar pukul 17:00 WIB pengunjung Transmart Yasmin mendadak tak bisa keluar mal. Hujan lebat di sekitar pusat perbelanjaan itu membuat pengunjung terpaksa menunggu lantaran airnya masuk ke mal.
Tak lama, petugas kebersihan mal berjibaku membersihkan genangan air depan pintu masuk. Diduga banjir tersebut diakibatkan tidak berfungsinya drainase di Jalan Yasmin hingga meluap ke mal.
Seorang pengunjung mal, Mariam, berencana pulang ke rumah. Saat turun dari tangga lantai mal terlihat di depan pintu masuk sudah tergenang air. Karena takut terjatuh, akhirnya memilih menunggu air surut. “Mungkin genangan air tersebut dari Jalan Yasmin,” ucapnya sambil menenteng belanjaan.
Hal senada diungkapkan Fitri. Ia sangat menyayangkan mal sebesar ini harus kebanjiran. Yang pasti, air hujan yang masuk ke mal harus cepat ditangani pengelola. Jika tidak bisa membahayakan pengunjung.
“Sambil menunggu air dibersihkan petugas mal, saya memilih nungggu depan tangga. Apalagi di luar mal hujannya masih deras,” ungkapnya. Sementara itu, Corporate Communication General Manager PT Trans Retail Indonesia Satria Hamid belum merespons saat diminta tanggapannya soal kebanjiran ini. (ryn/b/els/py)