Senin, 22 Desember 2025

Komisi IV Minta Pemkab Serius Atasi AKI

- Sabtu, 14 Juli 2018 | 09:20 WIB

-
METROPOLITAN- Masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) saat melahirkan menjadi perhatian DPRD Kabupaten Bogor. Anggota Komisi IV Egi Gunadi Wibawa mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor lebih serius lagi menangangi kasus ini. Salah satu pencegahannya dengan program Keluarga Berencana (KB). “Sebaiknya pemerintah memberikan anggaran yang cukup terhadap dinas yang menangani KB. Jika anggaran tersebut diperhatikan saya yakin bisa teratasi," ujar Egi kepada Metropolitan. Menurut politisi PDI Perjuangan ini, KB itu bukan hanya bicara alat kontrasepsi, tapi bagaimana dinas bisa memberikan penyuluhan terhadap keluarga dan ibu sedang hamil agar memiliki ketahanan keluarga. Beberapa diantaranya seperti ketahanan fisik, mental, spiritual dan keharmonisan keluarganya. “Itukan kan yang menangani soal ibu yang melahirkan adalah Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB), tapi mereka kesulitan untuk anggaran. Tidak seperti Dinkes. Saya berharap DP3AKB anggaranny dinaikkan supaya angka kematian bisa ditangani,’’ ujar Egi Menurut dia, DP3AKB paling berperan dalam menyosialisasikan program KB dan memperkuat peran perempuan sebagai ibu dalam rumah tangga. “Dengan peran ibu yang kuat, maka kematian ibu saat melahirkan bisa diminimalkan, karena ibu memiliki pengetahuan yang cukup dalam berbagai hal," ujarnya. Di tempat yang berbeda, Anggota DPRD Kabupaten Bogor H. Yusep berharap AKI bisa diminimalisirkan. Apalagi Kabupaten Bogor digadang-gadang menjadi Kabupaten Termaju di Indonesia. “Mustahil Kabupaten Bogor, menjadi Kabupaten Termaju di Indonesia kalo kasus gizi buruk dan angka kematian ibu melahirkan masih tinggi. Ini peran puskesmas lah yang di wilayah harus paham kondisi lingkungan," ujar anggota fraksi Golkar ini. Sebenarnya sejak 2015 lalu, Pemkab Bogor sudah serius menekan AKI. Bupati Bogor Nurhayanti menjelaskan, kegiatan collaborative learning kerja sama USAID yang sudah diprogramkan ini sangat membantu dalam upaya menekan angka kematian ibu dan bayi. "Di dalam RPJMD kami kami menetapkan visi yakni Kabupaten Bogor menjadi Kabupaten Termaju di Indonesia. Salah satu misinya adalah bagaimana kami konsern kepada peningkatan kualitas penyelenggaraan bidang kesehatan. Kami ingin mendorong indeks kesehatan yang memberikan kontribusi kepada Indeks Pembangunan Manusia (IPM),” katanya. Selain itu, empat RSUD di Kabupaten Bogor dengan 101 Puskesmas, bisa terakreditasi dimana di dalamnya ada peningkatan pelayanan termasuk menyelamatkan ibu dan bayi baru lahir. “Kemudian seluruh masyarakat memiliki BPJS dan angka harapan hidup Kabupaten Bogor terus ditingkatkan. Komitmen kami dari sisi anggran terus kita tingkatkan, dari total anggaran yang kami miliki, 11 persen lebih kita alokasikan untuk kesehatan. Kami juga terus bangun sarana prasarananya dan kualitas penyelenggaraannya", jelas Nurhayanti. (mul/a/els)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X