METROPOLITAN - Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, staf Humas dan Protokol Kota Bogor, Slamet Iswantoro, meyakini disiplin dan menjaga kebersihan tidak hanya dilakukan saat melakoni pekerjaan. Hal sama ia terapkan bersama keluarga dalam mengurus rumah di Mutiara Bogor Raya, Blok G1, RT 01/17, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur. Alhasil, perilaku hidup bersih membuat rumahnya jadi rumah percontohan Program Peduli Berbagi Penyuluhan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Laporan : Ryan Muttaqien KETIKA memasuki kediamannya, ada sejumlah pohon rindang dengan rumput hijau menghiasi halaman rumah, dikelilingi tanaman hias dan bunga-bunga. Alhasil, rumah yang didominasi cat warna putih ini menjadi lokasi percontohan Program Peduli Berbagi Penyuluhan PSN. Tujuannya untuk mengurangi potensi meningkatnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bogor, khususnya di wilayah yang kasusnya terhitung tinggi. Suami dari Eli Nurhayati ini mengatakan, tidak ada tips khusus dalam memelihara kebersihan dan menata lingkungan rumah. Yang paling utama yakni komitmen dan tanggung jawab dari seluruh anggota keluarga dalam menjaga kebersihan rumah. “Rumah kami kan cukup sederhana, yang penting selalu bersih supaya penghuninya sehat sehingga terhindar dari segala penyakit. Kebersihan rumah jadi tanggung jawab semua penghuninya,” kata Slamet. Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman yang didampingi Sekretaris Camat Bogor Timur, Sahib Khan dan Dinas Kesehatan (Dinkes) saat mendatangi kediaman Slamet mengaku terkesan dengan kondisi rumah tersebut. Setiap sudut terjaga dan bersih baik dalam maupun luar rumah. “Memeriksa seluruh ruangan di dalam rumah, termasuk kamar mandi dan area pekarangan rumah, ini contoh rumah yang bersih,” kata Usmar saat pengecekan Jumantik program PSN, beberapa waktu lalu. Pria berusia 56 tahun ini menambahkan, kegiatan penyuluhan pemberantasan penyakit DBD ini penting, apalagi untuk kasus di beberapa titik se-Kecamatan Bogor Timur, di Kelurahan Katulampa RW 17 itu paling banyak terkena DBD. “Tentu lebih baik mencegah dari pada mengobati, pepatah ini masih sangat relevan, disosialisasikan. Masyarakat semangat hidup bersih. Dan yang jadi percontohan aparatur sipil kita sendiri,” pungkasnya. (ryn/b/els/py)