METROPOLITAN – Sejak dua bulan terakhir, masyarakat dibebankan dengan kenaikan harga kebutuhan bahan pokok. Sesuai hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bogor, Indeks Harga Konsumen (IHK) per Mei hingga Juli 2018 mengalami kenaikan inflasi mulai dari 0,04 persen, 0,65 persen dan 0,48 persen. Hal ini yang menyebabkan harga-harga merangkak naik. Menurut survei BPS, terdapat delapan bahan makanan yang mengalami deflasi dan tiga bahan makanan yang mengalami inflasi. Kepala Seksi Distribusi BPS, Imam Wahyudi, menuturkan, dari hasil yang telah ditelusuri pihak BPS dapat disimpulkan, inflasi bahan makanan pada Juli 2018 mengalami diflasi atau peningkatan harga. “Sebenarnya bukan mengalami kenaikan terus-menerus, tetapi harga si bahan makanannya yang turunnya sedikit. Artinya harga ayam Rp48 ribu turun di Rp42 ribu, itu memang harganya kan masih tinggi,” jelasnya. Inflasi Juli lebih rendah dibandingkan Juni 2018 yang mencapai 0,65 persen. Hal ini memang hal yang biasa, karena puncak konsumsi terjadi saat Lebaran. Lebaran telah usai sehingga harga-harga bahan makanan sedikit-sedikit kembali normal. Inflasi tertinggi bahan makanan di Juli 2018 ini mencapai 6,25 persen dan deflasinya 0,04 persen. Bahan makanan yang mengalami inflasi Juli 2018, di antaranya telur ayam dan susu dengan andil 6,25 persen, sayuran sebesar 5,73 persen dan bahan makanan lainnya 0,04 persen. Sementara itu, lanjut Imam, delapan bahan makanan mengalami deflasi adalah padi dan umbi-umbian hingga 0,18 persen, daging 2,94 persen, ikan segar 1,12 persen, ikan diawetkan 0,82 persen, kacang-kacangan 0,055, buah-buahan 0,26 persen, bumbu 4,82 persen dan lemak atau minyak 0,42 persen. “Hal tersebut disebabkan mungkin karena tahun ajaran baru untuk anak SD,SMP dan SMA. Atau mungkin karena daya beli masyarakat yang menurun,” katanya.
Seperti diketahui, deflasi adalah suatu periode di mana harga-harga secara umum jatuh dan nilai uang bertambah. Deflasi adalah kebalikan dari inflasi. Bila inflasi terjadi akibat banyaknya jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka deflasi terjadi karena kurangnya jumlah uang yang beredar.(mgh/b/els/py)