Minggu, 21 Desember 2025

Sengaja Direkam Alumni

- Sabtu, 11 Agustus 2018 | 10:09 WIB

METROPOLI­TAN – Kasus tawuran pe­lajar yang menewas­kan Mu­hammad Irgi Sep­tiadin (15), siswa SMP Terbuka Ci­bungbulang 2, Kabupaten Bogor, memasuki babak baru. Dalam rekonstruksi yang di­gelar Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Bogor Kota, Irgi terbukti tewas di­bacok celurit saat tawuran di sekitar Terminal Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, pada 31 Juli. Bahkan, duel maut itu sengaja direkam para alumni yang menjadi otak tawuran tersebut. Dalam reka ulang yang ber­langsung kurang lebih dua jam itu, ketujuh pelaku mempera­gakan 20 adegan. Mulai dari perencanaan aksi tawuran, pertemuan, ajakan hingga saat kejadian. Terungkap, peran tiga alumni yang juga jadi tersangka cukup penting. Mu­lai dari menyediakan senjata tajam, merencanakan duel, merekam video melalui tel­epon selular dan mengung­gahnya ke media sosial. Nahas, Irgi yang datang ‘terlambat’ pada duel tersebut malah jadi korban dan harus mere­gang nyawa. Kepala Satreskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Agah Sonjaya, mengatakan, dalam rekonstruksi terungkap, kor­ban mengalami luka parah pada bagian kepala dan tubuh, setelah mengikuti tawuran tiga lawan tiga. Proses rekon­struksi juga mendapat pen­dampingan dari Kementerian Sosial dan Balai Pemasyara­katan, karena melibatkan tersangka di bawah umur. “Sejauh ini tersangka tidak berubah, tetap tujuh tersang­ka, terdiri dari tiga alumni dan empat pelajar SMP. Dalam rekonstruksi juga tergambar saat korban datang yang ter­lambat ke lokasi langsung tersungkur oleh lawannya yang tengah memegang senjata tajam,” kata Agah usai rekon­struksi kasus duel maut itu di halaman belakang Brajamus­tika, Kecamatan Bogor Barat, kemarin. Mantan kasat narkoba Pol­resta Bogor Kota itu mence­ritakan ada 20 adegan yang diperagakan. Mulai dengan berkumpulnya kedua kelom­pok SMP untuk merencanakan aksi berkode ‘acara’ di bawah komando alumni sekolah masing-masing. “Anak-anak itu dipinjam senjata tajam (oleh alumni), dia datang ke TKP dan memvideokan. Tadi jelas, mulai dari perbincangan, mereka merencanakan, me­nyiapkan senjata tajam hing­ga mulai tawuran,” bebernya. Setelah ini, sambung Agah, pihaknya tinggal melengkapi berkas untuk dibawa ke JPU untuk ditindaklanjuti. Secara keseluruhan, tidak terlalu banyak perbedaan dari pra rekonstruksi hingga pelaks­anaan reka ulang adegan ini. (ryn/b/els/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X