Minggu, 21 Desember 2025

Gedung Rp19 M Retak-retak

- Kamis, 16 Agustus 2018 | 11:09 WIB

Baru berumur satu tahun, gedung Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor sudah retak-retak. Padahal pembangunan gedung di Jalan Tegar Beriman ini menelan anggaran Rp19 miliar. Kondisi ini tidak sebanding dengan predikat gedung BPBD terbaik se-Indonesia. Direktur Eksekutif Lembaga Pemerhati Kebijakan Pemerintah (LPKP) Rahmat Syansul menyayangkan kondisi bangunan kantor BPBD Kabupaten Bogor. Ia sudah melihat gedung BPBD yang sedang direhab di setiap sudut mengalami keretakan. ”Setahu saya gedung kantor BPBD kan dibangun pada 2016, terus diresmikan 2017 lalu, berarti baru satu tahun dong usianya. Berarti asal-asalan ini pengerjaannya,” ujar Rahmat. Ia menuturkan, ada yang salah pada konstruksi bangunan kantor BPBD kabupaten Bogor. Sebab, dana yang dikeluarkan untuk proyek tersebut sekitar Rp19 miliar yang berasal dari APBD. "Seharusnya bangunan tersebut kuat puluhan tahun seperti bangunan yang lainnya. Ini sudah mau direhab aja. Kan lucu, Dengan anggaran besar tapi bangunan kok cepat pada retak. Harus ada kroscek ini dari aparat penegak hukum, karena diduga terjadi KKN, sehingga hasil bangunan asal-asalan,” katanya. Hal senada dikatakan Central Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Bogor (CGMPB) Bogor Rizkon. Menurut dia, pembangunan BPBD Kabupaten Bogor itu kebanggaan. Apa lagi saat disaksikan kepala Badan Nasional Penanggulanan Bencana sebagai kantor BPBD terbaik se-Indonesia.  Kualitas bangunan BPBD, kata dia, terlihat buruk. Adanya renovasi yang menggunakan anggaran baru pun perlu dipertanyakan. Sehingga ia meminta kepada Bupati Bogor Nurhayanti segera melakukan kajian ulang melalui inspektorat. "Kami minta kepada Kajari Kabupaten Bogor pun harus turut andil dalam pengawasan pembangunan di Kabupaten Bogor yang terlihat mangkrak. Saya minta copot kepala kantor BPBD Kabupaten Bogor,karena bertanggung jawab atas pembangunan kantor BPBD yang tidak berkualitas," tegasnya. Terpisah, Kepala Kantor BPBD Kabupaten Bogor Koesparmanto mengaku gedung BPBD mengalami keretakan akibat gempa beberapa bulan lalu, bukan akibat kontruksi. Gedung yang baru diresmikan dua tahun lalu tersebut, retak hanya di bagian plesteran dan sekarang dalam masa perbaikan. "Yang retak rambut hanya plesteran. Sekalian diperbaiki, namun tidak berpengaruh terhadap struktur bangunan BPBD,” ujarnya. Sementara itu, saat proses pembangunan, proyek gedung BPBD memang sempat menjadi sorotan. Gedung  ini berdiri di atas lahan seluas 8 ribu meter persegi dengan luas bangunan 3 ribu meter persegi dan terdiri empat lantai. Di bagian lantai bawah, bisa menampung mobil Damkar hingga 18 unit karena saat ini masih digunakan berbarengan dengan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor. (mul/c/els)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X