METROPOLITAN - Puluhan pelajar tingkat SMA/SMK se-Kota Bogor yang dibina Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor ‘menindak’ pengendara sepeda motor yang melanggar aturan lalu lintas dan tidak memakai helm di Jalan Dadali dan Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Tanahsareal. Mereka tidak menilang malah diberikan helm dan jaket secara cuma-cuma. AKSI pelajar ini kali kedua yang dilakukan Dishub Kota Bogor, setelah pertama kali digelar akhir Juli. Aksi ini sebagai bentuk kampanye keselamatan transportasi jalan karena bertepatan dengan Pekan Nasional Keselamatan Transportasi Jalan. Kepala Bidang Angkutan pada Dishub Kota Bogor, Jimmy Hutapea, mengatakan, operasi simpatik keselamatan lalu lintas yang dilakukan siswa-siswa ini sebagai bentuk nyata pembelajaran yang diterima pelajar pelopor saat pembinaan agar bisa disampaikan secara langsung dan sosialisasi kepada masyarakat. “Sekaligus aksi simpatik, memberikan helm ber-SNI dan jaket kepada pengendara roda dua yang tidak menggunakan helm dan jaket,” kata Jimmy, kemarin. Seperti bulan lalu, sambung dia, operasi simpatik ini melibatkan 50 peserta pelajar pelopor se-Kota Hujan, dan masuk dalam gelombang kedua. “Total ada 100 siswa-siswi pelajar pelopor. Mereka bisa tertib berbudaya lalu lintas di jalanan. Terpenting, sebagai agen agen keselamatan lalu lintas,” ucapnya. Sebelum melakukan aksi simpatik, 50 pelajar tersebut berkumpul di Taman Heulang, Jalan Heulang, Kecamatan Tanahsareal untuk diberikan arahan dari Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dan aparat Kepolisian Polresta Bogor Kota. Dia mengatakan, momentum ini jangan sampai disia-siakan. Apalagi, puluhan pelajar ini merupakan orang-orang terpilih untuk menjadi pelopor bagi warga Kota Bogor agar menjadi lebih baik dalam berlalu lintas. ”Mereka perwakilan siswa tingkat SMA Se-Kota Bogor yang sebelumnya sudah dibina selama dua hari. Hari ini, mereka kembali diberi penyegaran terkait tertib lalu lintas, hal itu untuk lebih mematangkan pemahaman mereka tentang tertib dan disiplin berlalu lintas,” pungkasnya. (ryn/b/els/py)