METROPOLITAN – Sejak awal September, warga Kota Bogor makin dimanjakan dengan adanya beragam alat-alat olahraga atau fitnes di Taman Heulang, Kelurahan Tanahsareal, Kecamatan Tanahsareal. Sayangnya, belum sebulan terpasang, dari lima jenis alat fitnes yang didatangkan dengan biaya Rp100 juta itu, beberapa di antaranya tidak bisa digunakan karena rusak. Kepala Bidang Pertamanan pada Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperumkim) Kota Bogor, Agus Gunawan, menuturkan, ada tambahan fasilitas baru di Taman Heulang, yakni alat fitnes yang diadakan pihak ketiga dengan pagu anggaran Rp100 juta untuk semua item pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2017. “Belum seminggu (dibuka), kabarnya ada yang rusak. Dua minggu kemudian ada yang retak, patah. Pas kami cek benar (rusak). Makanya segera kami minta perbaikan dari pihak ketiga, karena masih tahap pemeliharaan, dikasih tali rafia dulu,” kata Agus. Pihaknya tengah meminta kepada pihak ketiga untuk garansi dan ganti alat karena masih tahap pemeliharan, yakni enam bulan pasca-pemasangan. Pemasangan sendiri baru dilakukan tahun ini, sembari menunggu pekerjaan pemeliharaan Taman Heulang di 2018. “Ada lima jenis alat fitnes berbeda, kaki, sit up, pull up. Tahun lalu, pengadaan saja, pemasangannya 2018. Rata-rata Rp20 jutaan lah. Pemasangannya bareng dengan selesainya dasar dan atap dari alat fitnes itu yang masuk anggaran tahun sekarang. Jadi itu dulu, baru dipasang,” ungkapnya. Agus mengakui ini menjadi risiko dari pembelian di awal tanpa langsung digunakan. Sebab, sejak awal pengadaan, alat-alat tersebut belum dibuka sama sekali dari kemasannya. “Pas launching sudah ada yang kurang lurus. Bisa jadi cacat produksi. Meskipun bisa saja antusias warga tinggi, bisa bikin cepat rusak walaupun barang bagus.” imbuhnya. Awalnya, kata Agus, alat-alat fitnes tersebut akan dipasang di Taman Sempur. Namun karena terbatasnya lokasi pemasangan, maka dialihkan ke Taman Heulang. Selain itu, juga untuk ‘menarik’ fokus kegiatan olahraga warga Kota Hujan agar tidak terpusat ke Taman Sempur. “Supaya terbagi juga ke sini. Lebih cocok karena tidak langsung terlihat dari luar lah,” ujarnya. Ia memastikan pengawasan terhadap ketujuh alat fitnes itu akan diperketat. Apalagi, antusiasme warga menggunakan fasilitas olahraga itu dipastikan bakal tinggi. “Kalau rusak karena pemakaian antusias dari pengunjung, ya ke depan lebih dijaga. Ada lima park ranger, dengan dua sif berjaga,” tuntasnya. (ryn/b/els/py)