Senin, 22 Desember 2025

Potongan Alat Kelamin Disimpan di Saku Jaket

- Sabtu, 15 September 2018 | 08:19 WIB

METROPOLITAN - Sungguh keji yang dilakukan YS. Pria berusia 40 tahun ini tega mengha­bisi pacar sesama jenisnya di Kecamatan Cileungsi. Saat sekarat ia pun memotong alat kelamin korban lalu menyimpannya di saku jaket. PERBUATAN warga Bandung ini terungkap dalam gelar perkara yang dilakukan di Ma­polres Bogor, kemarin. Sejum­lah barang bukti, mulai dari pakaian, sarung, balok kayu hingga pisau yang masih ber­lumuran darah pun diperlihat­kan. Kapolres Bogor, AKBP Andy Moch Dicky, menceritakan, sesuai pengakuan pelaku, ia terpaksa menghabisi nyawa kekasihnya, NA (56), lantaran merasa sakit hati. Sebelum membunuh, keduanya terlibat percekcokan. Pelaku melakukan aksinya pukul 03:00 WIB saat korban dalam kondisi tertidur pulas di rumahnya, Kampung Dayeuh, Desa Dayeuh, Keca­matan Cileungsi, Selasa (11/9). Saat itu pelaku masuk ke kamar korban dan langsung memukul bagian kepala korban dengan menggunakan kayu balok. Setelah dipukul, korban bangun dan sempat lari ke luar kamar. Namun ia berhasil dikejar dan kembali mendapat dua kali hantaman balok hing­ga tersungkur. “Korban berte­riak meminta tolong. Pelaku panik dan melilitkan sarung ke mulut korban untuk membe­kapnya dan menutup wajah korban menggunakan bantal,” ungkap Dicky. Lalu, Kapolsek Cileungsi Kompol Asep Fajar menam­bahkan, setelah korban tak berdaya, pelaku menggambil pisau dapur dan memotong alat vital korban. Potongan kemaluan korban lalu dima­sukkan ke saku kiri jaketnya. Pelaku juga mengambil uang tunai sebesar Rp200.000 dan mengambil motor millik kor­ban lengkap dengan kunci kontak dan STNK kemudian melarikan diri. Selang satu hari, pelaku yang merasa ber­salah dan dihantui rasa ke­takutan menyerahkan diri ke Polsek Cikarang Barat. Menerima laporan itu, Kanit Reskrim Polsek Cileungsi be­serta anggota menjemput pelaku. “Kami interogasi dan olah TKP sesuai keterangan pelaku. Setelah dicek ternyata benar ditemukan sesosok jasad pria tergeletak di lantai garasi,” katanya. Sebelum menyerahkan diri, YS sempat lari ke Cakung, Ja­karta Timur. ”Dia menyerahkan diri ke Polsek Cikarang Barat, karena dia mau pulang juga ke mana katanya, pulang juga uang nggak ada,” terangnya. Asep menuturkan, pelaku sudah tinggal satu rumah ber­sama korban hampir satu tahun karena kerja sama buka jasa cukur rambut. Namun usaha tersebut tak berjalan mulus dan hanya berjalan satu bulan. ”Motifnya sakit hati, karena korban ha­nya janji-janji saja memberi­kan sesuatu, ya mungkin ba­rang atau pekerjaan, kata dia (pelaku), masa saya gini terus? kan gitu,” katanya. Atas per­buatannya itu, YS dijerat Pa­sal 338 KUHP tentang Pem­bunuhan dengan pidana penjara paling lama 15 tahun. Sementara itu, psikolog dari Universitas Pancasila, Aully Grashinta, mengatakan perlu penyelidikan mendalam menge­nai motif pembunuhan, namun kecenderungannya menjurus pada rasa cemburu. Pelaku hubungan sesama jenis sang­at terbatas, sehingga mereka tidak cukup leluasa untuk mendapat pasangan. Ketika mendapat pasangan mereka cenderung punya rasa posesif yang tinggi. “Sehingga kalau cemburu bisa jadi sangat ag­resif,” kata Aully. Alat kelamin bisa menjadi sasaran pelampiasan, menurut Aully, karena dalam lingkungan kelompok yang menjalin hu­bungan sejenis, alat kelamin merupakan lambang domi­nasi. Alat kelamin juga men­jadi simbol gender dan ka­strasi atau kebiri menjadi ke­takutan yang amat besar. Mo­dusnya akan berbeda jika pembunuhan berlatar eko­nomi atau harga diri. “Tentu tidak ada hubungan­nya dengan alat kelamin korban. Tidak ada motivasi untuk me­motong apa yang menjadi ke­banggaan korban atau yang menjadi penghubung antara korban dan pelaku,” pungkas­nya. (mul/c/tem/els/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X