Senin, 22 Desember 2025

10 Angkot Modern Sudah Punya Izin Lengkap

- Senin, 17 September 2018 | 08:52 WIB

METROPOLITAN – Pasca-di­luncurkan Sabtu (8/9), Pemerin­tah Kota (Pemkot) Bogor menar­getkan bisa mengoperasikan 25 unit angkutan kota (angkot) mo­dern akhir September ini. Namun hingga kini Koperasi Duta Jasa Angkutan Mandiri (Kodjari) se­ bagai badan usaha yang me­naungi angkot modern tersebut, belum juga melengkapi doku­men persyaratan operasional. Kepala Bidang Angkutan pada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor Jimmy Hutapea men­gatakan, dari 25 unit yang terse­dia, armada angkot yang dilen­gkapi berbagai fasilitas seperti AC, TV, Wifi, CCTV, Charger handphone dan mesin tap e-money itu baru 10 unit yang persyaratannya sudah lengkap dan siap jalan. “Belum (melen­gkapi dokumen persyaratan operasi). Baru sekitar 10 unit angkot modern yang lengkap persyaratannya,” katanya. Jimmy pun mendorong ko­perasi berbadan hukum terse­but, untuk segera melengkapi persyaratan, seperti status pengonversian tiga angkot kon­vensional menjadi dua angkot modern, serta kelengkapan surat jalan. “Diajukan ke Dishub Kota Bogor dan Polresta Bogor Kota,” imbuhnya. Artinya, sambung dia, reali­sasi dari target pengoperasian 25 angkot modern di akhir September ini tergantung dari kesanggupan pihak Kodjari dalam memenuhi persyaratan layak jalan. Target itu diakui sebagai tahap awal program konversi angkot, menuju Trans­pakuan Koridor (TPK) dalam upaya mengurai kepadatan dan kemacetan lalu lintas pusat Kota Hujan di masa mendatang. Selain upaya mengurangi jum­lah angkot, dia berharap angkot modern bisa meningkatkan ke­nyamanan dan pelayanan pe­numpang. Pihaknya pun me­minta komitmen dari koperasi pengisi TPK, dalam meny­ukseskan program konversi ini. “Setelah ini, dijamin mereka tidak akan ngetem,” ujarnya. Namun, pemkot tidak mem­berikan subsidi khusus kepada Kodjari, agar operasional ber­jalan sesuai harapan. Dia ber­dalih perbaikan sistem trans­portasi massal yang direncana­kan juga memiliki dampak kebaikan bagi para pengusaha angkot ke depannya. “Saat ini, dua angkot modern masih di­pamerkan di Lippo Kebun Raya Bogor (KRB) setelah diluncur­kan di awal bulan,” ucapnya. Sementara itu, Wali Kota Bo­gor Bima Arya Sugiarto menu­turkan, target awal beropera­sinya angkot modern ini untuk kenyamanan dan membuat penumpang mau menggunakan moda transportasi tersebut. Ini menjadi langkah awal dalam program konversi angkot ke bus massal. “Semua angkutan umum harus jadi bus. Ini ma­sa transisi, sebelum tiga angkot jadi satu bus, sekarang bebe­rapa koridor tiga jadi dua ang­kot modern dulu. Ini (angkot modern) untuk mengisi TPK 4, Ciawi-Ciparigi,” kata Bima. Untuk jangka panjang, Politisi PAN ini menargetkan jumlah angkot di pusat kota bisa berku­rang secara signifikasn dalam tiga tahun ke depan. Walaupun berkurang jumlahnya, Bima meyakinkan bahwa penghasilan para supir angkot tidak akan berkurang. “Sebab diberdayakan secara bergantian,” paparnya. Terpisah, penggagas Kodjari Dewi Jani Tjandra pernah men­jelaskan, meski dilengkapi banyak fasilitas, dia memasti­kan ongkos angkot modern masih dalam jangkauan ma­syarakat. Rencananya, ongkos di koridor tersebut akan ber­kisar antara Rp4 ribu sampai Rp5 ribu tiap perjalanan. Ang­kutan modern ini, kata Dewi, direncanakan untuk mengisi jalur TPK 4, mulai dari Ciawi, Baranangsiang, Jalan Otto Is­kandar Dinata, BTM, Sempur, Jalan Pajajaran, Warung Jambu, Pomad sampai Ciparigi. Trayek tersebut merupakan gabungan dari trayek 09, sepertiga armada dari trayek 21, trayek 03, trayek 02 dan trayek 07. ”Totalnya 120 ang­kot modern, tapi tahap (pertama) ini baru 25 angkot modern yang diluncurkan. Pengoperasiannya akan dilakukan pada 25 Septem­ber,” tutupnya. (ryn/b/els)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X