METROPOLITAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) memaparkan berbagai strategi dan kegiatan dalam keberhasilan melakukan pengendalian tembakau di Kota Bogor pada workshop bertajuk ‘Subnational National Political Will – A Breakthrough for Tobacco Control and NCD Prevention’ di Bali pada 13-15 September. Kepala Dinkes Kota Bogor, Rubaeah, mengatakan, Kota Bogor menjadi kota/kabupaten pertama di Indonesia yang menerapkan aturan kebijakan larangan display rokok di berbagai minimarket se-Kota Hujan, sesuai Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2015 tentang Iklan dan Reklame. “Ini agenda dari Kementerian Kesehatan dan NGO The Union. Sejumlah kota kabupaten diminta memaparkan keberhasilan pengendalian tembakau di daerahnya. Selain itu, ada juga negara se-Asia Pasifik, seperti Filipina dan Singapura,” katanya kepada Metropolitan, kemarin. Dalam kesempatan itu, ia memaparkan berbagai kebijakan yang diterapkan dan perubahannya seiring waktu. Misal kebijakan tidak menerima iklan rokok atau produk tembakau di papan bilboard jalan, nyatanya tidak memengaruhi jumlah pendapatan dari sektor pajak. “Pada 2008 pendapatan Rp97 miliar, setelah berlaku perda pada 2017 tetap tinggi bahkan mencapai Rp800 miliar. Artinya, tidak terlalu pengaruh,” ujarnya. Penutupan display penjualan rokok di minimarket memang tidak terlalu mengurangi penjualan, tetapi secara psikologis memengaruhi perokok atau pembeli. “Malah di luar negeri aturan gambar menyeramkan di display rokok itu 70 persen dari produk. Di kita sekarang baru 40 persen. Di luar juga kan harga rokok mahal,” imbuhnya. Selain itu, dinkes juga fokus dan rutin dalam melakukan berbagai kampanye bahaya rokok dan tembakau. Tak hanya di tempat publik, tapi juga di moda transportasi publik dan di jalan-jalan. “Kita akan inspeksi mendadak di transportasi publik soal kebijakan bebas rokok, lalu mencabut iklan tembakau di minmarket sampai kampanye kreatif soal bebas rokok di angkutan umum, kerja sama dengan NOTC,” ujarnya. Ia berharap upaya ini bisa mendukung Kota Bogor mengurangi perokok dan berbagai dampak lingkungan yang disebabkan konsumsi tembakau. “Makanya dikuatkan dengan aturan,” tutupnya. (ryn/b/yok/py)