Senin, 22 Desember 2025

Dinkes Fokus Terakan Kebijakan Pengendalian Tembakau Di Bogor

- Rabu, 19 September 2018 | 08:27 WIB

METROPOLITAN – Pemerin­tah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Kesehatan (Din­kes) memaparkan berbagai strategi dan kegiatan dalam keberhasilan melakukan pengendalian tembakau di Kota Bogor pada workshop bertajuk ‘Subnational Natio­nal Political Will – A Breakt­hrough for Tobacco Control and NCD Prevention’ di Bali pada 13-15 September. Kepala Dinkes Kota Bogor, Rubaeah, mengatakan, Kota Bogor menjadi kota/kabupa­ten pertama di Indonesia yang menerapkan aturan kebijakan larangan display rokok di ber­bagai minimarket se-Kota Hujan, sesuai Peraturan Dae­rah (Perda) Nomor 1 Tahun 2015 tentang Iklan dan Re­klame. “Ini agenda dari Kemente­rian Kesehatan dan NGO The Union. Sejumlah kota kabu­paten diminta memaparkan keberhasilan pengendalian tembakau di daerahnya. Selain itu, ada juga negara se-Asia Pasifik, seperti Filipina dan Singapura,” katanya kepada Metropolitan, kemarin. Dalam kesempatan itu, ia memaparkan berbagai kebi­jakan yang diterapkan dan perubahannya seiring waktu. Misal kebijakan tidak mene­rima iklan rokok atau produk tembakau di papan bilboard jalan, nyatanya tidak me­mengaruhi jumlah pendapa­tan dari sektor pajak. “Pada 2008 pendapatan Rp97 miliar, setelah berlaku perda pada 2017 tetap tinggi bahkan men­capai Rp800 miliar. Artinya, tidak terlalu pengaruh,” ujar­nya. Penutupan display penjua­lan rokok di minimarket me­mang tidak terlalu mengurangi penjualan, tetapi secara psi­kologis memengaruhi perokok atau pembeli. “Malah di luar negeri aturan gambar meny­eramkan di display rokok itu 70 persen dari produk. Di kita sekarang baru 40 persen. Di luar juga kan harga rokok mahal,” imbuhnya. Selain itu, dinkes juga fokus dan rutin dalam melakukan berbagai kampanye bahaya rokok dan tembakau. Tak ha­nya di tempat publik, tapi juga di moda transportasi publik dan di jalan-jalan. “Kita akan inspeksi mendadak di transportasi publik soal kebijakan bebas rokok, lalu mencabut iklan tembakau di minmarket sampai kampanye kreatif soal bebas rokok di angkutan umum, kerja sama dengan NOTC,” ujarnya. Ia berharap upaya ini bisa men­dukung Kota Bogor mengurangi perokok dan berbagai dampak lingkungan yang disebabkan konsumsi tembakau. “Makanya dikuatkan dengan aturan,” tutup­nya. (ryn/b/yok/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X