METROPOLITAN – Pasca-dibukanya penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) beberapa waktu lalu, pemohon pembuatan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) di Polres Bogor membeludak. Ratusan orang rela antre dari pagi sampai sore untuk mendapatkan SKCK. Kasat Intelkam Polres Bogor, AKP Saefudin, menuturkan, pasca-dibukanya CPNS jumlah warga yang mengurus SKCK setiap harinya mengalami peningkatan, tak seperti hari biasa. Bahkan, warga datang sejak pagi lantaran pukul 15:00 WIB pelayanan sudah ditutup. “Ada peningkatan dari dua bulan terakhir sejak dibukanya pendaftaran CPNS. Tapi untuk lonjakan belum terlihat,” ujarnya. Jika dalam sehari ada 30 sampai 50 orang per hari, menurut Saefudin, kali ini terjadi peningkatan hingga 150 orang per hari. Walaupun dari seluruh pemohon tersebut tidak semuanya untuk mendaftar CPNS. Ada pula untuk keperluan lainnya. Sementara itu, salah seorang warga yang membuat SKCK, Guntur Mardiko, mengaku datang pukul 07:00 WIB. “Saya sengaja datang pagi biar cepat beres urusannya, karena kalau siang takut ramai juga,” paparnya. “Prosesnya tidak lama. Setelah mendaftar dan menyerahkan syarat-syarat kita langsung dipanggil. SKCK langsung jadi,” sambungnya. Terpisah, Kepala BKPP Kabupaten Bogor, Dadang Irfan, menjelaskan bahwa rangkaian pendaftaran CPNS ini akan berjalan cepat. Dibuka sejak 19 September dan ditentukan mereka yang lolos pada November 2018. “Meski begitu, prosesnya tetap melalui beberapa tahapan. Mulai dari tes kompetensi dasar, tes kompetensi umum, kemudian tes wawancara jika diperlukan,’’ katanya. Dadang menambahkan, dari kuota 642 orang, terbagi atas alokasi khusus K-II (honorer) Kabupaten Bogor sebanyak 186 orang. Alokasi itu diperuntukkan honorer tenaga guru, kesehatan dan teknis. Selain formasi honorer K-II, seleksi CPNS tahun ini juga diperuntukkan kalangan umum. “Rinciannya, formasi guru 215 orang, tenaga kesehatan sebanyak 198 orang dan tenaga teknis lainnya 43 orang,’’ pungkasnya. (mul/c/mam/py)