METROPOLITAN – Jembatan Otista di Jalan Otto Iskandardinata, Kecamatan Bogor Tengah, sering dianggap ‘biang kerok’ kemacetan yang mengular ke Jalan Pajajaran sekitar Tugu Kujang, baik dari Terminal Baranangsiang maupun dari Mal Lippo Keboen Raya. Terlebih pada jam-jam tertentu. Sebab, pertemuan kedua arus kendaraan itu menyempit di jembatan yang membelah Sungai Ciliwung tersebut.
Lalu, kapan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bakal melakukan perbaikan dan pelebaran jembatan untuk mengurai kepadatan di jalan tersebut?
Kepala Dinas PUPR Kota Bogor, Chusnul Rozaqi, mengatakan, pihaknya sudah mengajukan permintaan bantuan dana sejumlah Rp90 miliar kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) maupun pemerintah pusat untuk kegiatan fisik pelebaran jembatan Otista dan Jembatan Sempur di Jalan Jalak Harupat.
“Sudah kami ajukan, baik ke provinsi ataupun pusat. Anggarannya kan besar. Jadi yang pasti pelaksanaan pelebaran jembatan ini baru bisa dimulai setelah anggarannya turun, tapi kami cuma terima kegiatannya saja,” katanya kepada Metropolitan di bilangan Jalan Heulang, Kecamatan Tanahsareal, Minggu (23/9).
Namun, dia memastikan pekerjaan tersebut tak akan terlaksana tahun ini. Sebab, masih banyak proses dan waktu yang tersisa tidak lama lagi. “Tahun ini nggak mungkin. Ya kami sih ingin 2019 bisa dilakukan,” paparnya.
Chusnul menambahkan, anggaran untuk pelebaran jembatan-jembatan itu bisa saja dibiayai dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor. Hanya saja, jumlah yang cukup besar membuat dirinya pesimis proyek perbaikan jembatan untuk mengurai kemacetan di sekitar Tugu Kujang tersebut.
“Jadi tergantung dari prioritasnya saja, apakah akan menutup itu, masuk kepada anggaran kegiatan prioritas atau tidak, karena anggarannya besar,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Kota Bogor, Wawan Gunawan, menuturkan, untuk kebutuhan perbaikan dua jembatan tersebut jumlahnya memang besar. Pihaknya mengajukan anggaran sebesar Rp40 miliar untuk Jembatan Otista, dan Rp50 miliar untuk perbaikan Jembatan Sempur. “Desainnya ada, tapi sedang revisi. Karena kan kita ajukan anggarannya juga. Bisa berubah,” tutupnya. (ryn/b/yok/py)