METROPOLITAN - Pembangunan jalan tambang di tiga kecamatan hingga Terminal Parung rupanya akan menjadi kado terindah bagi Bupati Bogor, Nurhayanti, di akhir masa jabatannya, Desember 2018. Orang nomor satu di Bumi Tegar Beriman itu pun tak bisa menutupi kegembiraannya lantaran programnya segera terlaksana.
Jalan khusus angkutan tambang sebagai solusi permanen mengakhiri konflik antara pengusaha dengan warga di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Rumpin, Parungpanjang dan Gunungsindur. ”Program ini segera direalisasikan Pak Ridwan Kamil dan kami sangat mendukung penuh. Pemerintah daerah akan menyiapkan segala kebutuhan yang diminta pemerintah provinsi agar dua proyek strategis itu sukses,” terang bunda Yanti, sapaan akrabnya.
Selain mengakhiri konflik, menurut Yanti, jalan khusus angkutan tambang juga akan memecahkan permasalahan lalu lintas dan kerusakan infrastruktur di tiga kecamatan tersebut. Apalagi, jalan umum yang biasa dilewati truk pengangkut tambang merupakan kewenangan Pemprov Jabar.
”Selama truk pengangkut galian C masih melintasi jalan yang sama dengan kendaraan umum milik warga, maka jalan di wilayah itu pasti hancur. Alhamdulillah, kedua program ini sudah jadi prioritas pembangunan gubernur terpilih,” tuturnya.
Sementara untuk pembangunan Terminal Parung, Nurhayanti menjelaskan, awalnya terminal itu akan dibangun pemerintah daerah. Namun terbitnya UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Terminal Tipe B itu merupakan kewenangan provinsi, maka Pemkab Bogor pun mengurungkan niatnya.
”Desain sudah ada waktu itu, tapi karena Terminal Parung Tipe B, kami minta sekalian provinsi yang bangun. Toh, lahan sudah ada, karena gagalnya infrastruktur disebabkan tidak tersedianya lahan,” bebernya.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bogor, Yani Hassan, mengungkapkan, Pemprov Jabar telah memanggil pengusaha tambang di tiga kecamatan itu. “Kami masih menunggu teknisnya seperti apa. Untuk terminal nanti jalan keluar-masuknya mau diinventarisasi lagi karena belum dibebaskan,” katanya.
Yani juga berharap Pemprov Jabar benar-benar merealisasikan pembangunan jalan tambang tersebut. “Nantinya akan ada identifikasi, di mana titik yang akan dilalui jalan tambang dan jalan umum yang sekarang panjangnya 28 kilometer,” pungkasnya.(mul/b/ yok/py)