METROPOLITAN - “Api... api...” Teriakan warga pecah saat melihat kobaran api yang mulai membesar tepat di belakang Toko Kusen PD Sarina Jati, RT 07/05, Jalan Pandu Raya, Kelurahan Tegalgundil, Kecamatan Bogor Utara, kemarin siang. Bagaimana tidak, api yang awalnya tidak terlalu besar malah semakin berkobar setelah angin kencang menghembus kawasan tersebut. Alhasil, selain toko kusen, lebih dari tiga bangunan rata dengan tanah.
Seorang saksi mata, Dani, menceritakan, awalnya dia sedang berada di bengkel tepat di seberang lokasi kejadian sekitar pukul 10:00 WIB. Ia dan beberapa warga melihat munculnya api dari belakang toko kusen tersebut. Lokasinya tepat di samping Perumahan Villa Citra Drupada IV dan sebelah warung bakso. “Api awalnya kecil. Tapi karena anginnya kencang, malah makin besar. Apalagi di situ bangunannya dempet dan banyak kayu,” katanya.
Deni menambahkan, warga pun berhamburan dengan membawa peralatan seadanya untuk membantu memadamkan api yang terus membesar. Total, ada lebih dari tiga bangunan yang ludes terbakar. Selain toko kusen, ada pula bengkel, warung nasi, warung rokok dan bengkel. “Kios Bakso Pak Mien yang ada persis di sebelahnya hampir kena juga ujarnya ".
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Pemadam Kebakaran (Damkar) pada Satpol PP Kota Bogor, Ahmad Sopianto, mengatakan, dari pemeriksaan Tempat Kejadian Perkara (TPK) dan informasi saksi, api diduga berasal dari korsleting arus listrik dari toko kusen. “Setelah satu jam lebih, api bisa dipadamkan oleh lima unit Damkar Kota Bogor dan dua unit Damkar Kabupaten Bogor,” bebernya.
Beruntung, sambung Ahmad, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Hingga saat ini, pihaknya masih menghitung berapa kerugian yang dialami pemilik kios dan toko tersebut.
“Penyelidikan sementara karena korsleting listrik. Menyambar ke bangunan dan kayu di toko. Tapi penyebab detailnya masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Dari catatan, ada toko cat milik Yadi, warung rokok milik Joni, warung nasi punya Fahrudin, bengkel tambal ban milik Bara, dan toko kusen milik Mumuh,” pungkasnya. (ryn/c/yok/py)