Senin, 22 Desember 2025

Sisir Wilayah Rawan, Sigap Tanggap Bencana

- Rabu, 24 Oktober 2018 | 08:04 WIB
FOTO:FADLI/METROPOLITAN
FOTO:FADLI/METROPOLITAN

METROPOLITAN - Cuaca ekstrem mulai menimbulkan bencana di wilayah Kota Bogor. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor mencatat jumlah bencana yang terjadi dalam sehari hingga tujuh kali di berbagai lokasi berbeda. Mulai dari longsor, banjir lintasan hingga angin kencang.

Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan Bencana pada BPBD Kota Bogor, Budi Hendrawan, menilai cuaca ekstrem meny­ebabkan hujan lebat di­sertai angin kencang. Jika sudah siaga satu, pihaknya akan melakukan evakuasi. “Kami susuri sungai dan memberikan sosialisasi pada masyara­kat untuk segera die­vakuasi. Jadi, kalau ada banjir lintasan mereka sudah aman,” terangnya.

Budi menambahkan, BPBD meningkatkan berbagai upaya antisi­pasi, di antaranya dengan memantau kondisi cuaca dan ketinggian air di ben­dung Katulampa. Kon­disi air di sana masih taraf terkendali dengan ketinggian maksimal 40 sentimeter.

Dalam kondisi terburuk, ke­tinggian air bisa mencapai lebih dari 100 sentimeter. Ketinggian air di Sungai Cili­wung itu, sambung dia, men­jadi salah satu indikator kerawanan bencana banjir di wi­layah yang dilalui aliran sung­ai, termasuk Kota Bogor.

Namun, bencana banjir yang terjadi di wilayah Kampung Muara Kidul Kelurahan Pasir Jaya Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor, Senin (22/10) ma­lam, diakibatkan hal lain. yang merendam puluhan bangunan pemukiman yang dihuni seki­tar 28 Kepala Keluarga (KK) itu akibat tanah longsor.

”Terjadi pengikisan tebing yang menyebabkan longsor. Sementara di atas tebing itu ada rumah, dibiarkan lama-lama longsor. Akhirnya meru­sak tiga bangunan rumah pen­duduk, bagian dinding di bela­kang bangunan tersebut hingga jebol,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua RT se­tempat, Anan Irawan menu­turkan, hujan deras memang terjadi pada Senin sore hingga malam hari. Longsor kali ini dilaporkan terjadi beberapa kali dan menjadi yang terparah di sana selama hampir satu dekade terakhir.

”Ini keempat kalinya, tapi ini yang paling gede. Tahun 2003 masih bisa diatasi, tapi yang sekarang su­lit karena panjang longsornya. Tebing setinggi hampir sem­bilan meter mengalami longor sepanjang 20 meter,” kata dia.

Terpisah, Camat Bogor Barat Pupung W Purnama mengakui, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan BPBD dan Dinas Sosial (Dinsos) untuk meminta terpal tambahan, untuk menutup lokasi tanah yang masih terbuka. Untuk penanganan sementara mencegah longsor susulan. “Soalnya itu panjang kan, jadi perlu tam­bahan,” katanya.

Pupung menambahkan, ban­tuan dari kecamatan diberikan dengan membuka dapur umum dan sedikit bantuan untuk ma­kan warga yang kerja bakti, membenahi saluran air yang jadi penyebab bencana. (ryn/b/yok)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X