METROPOLITAN - Cuaca ekstrem mulai menimbulkan bencana di wilayah Kota Bogor. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor mencatat jumlah bencana yang terjadi dalam sehari hingga tujuh kali di berbagai lokasi berbeda. Mulai dari longsor, banjir lintasan hingga angin kencang.
Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan Bencana pada BPBD Kota Bogor, Budi Hendrawan, menilai cuaca ekstrem menyebabkan hujan lebat disertai angin kencang. Jika sudah siaga satu, pihaknya akan melakukan evakuasi. “Kami susuri sungai dan memberikan sosialisasi pada masyarakat untuk segera dievakuasi. Jadi, kalau ada banjir lintasan mereka sudah aman,” terangnya.
Budi menambahkan, BPBD meningkatkan berbagai upaya antisipasi, di antaranya dengan memantau kondisi cuaca dan ketinggian air di bendung Katulampa. Kondisi air di sana masih taraf terkendali dengan ketinggian maksimal 40 sentimeter.
Dalam kondisi terburuk, ketinggian air bisa mencapai lebih dari 100 sentimeter. Ketinggian air di Sungai Ciliwung itu, sambung dia, menjadi salah satu indikator kerawanan bencana banjir di wilayah yang dilalui aliran sungai, termasuk Kota Bogor.
Namun, bencana banjir yang terjadi di wilayah Kampung Muara Kidul Kelurahan Pasir Jaya Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor, Senin (22/10) malam, diakibatkan hal lain. yang merendam puluhan bangunan pemukiman yang dihuni sekitar 28 Kepala Keluarga (KK) itu akibat tanah longsor.
”Terjadi pengikisan tebing yang menyebabkan longsor. Sementara di atas tebing itu ada rumah, dibiarkan lama-lama longsor. Akhirnya merusak tiga bangunan rumah penduduk, bagian dinding di belakang bangunan tersebut hingga jebol,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua RT setempat, Anan Irawan menuturkan, hujan deras memang terjadi pada Senin sore hingga malam hari. Longsor kali ini dilaporkan terjadi beberapa kali dan menjadi yang terparah di sana selama hampir satu dekade terakhir.
”Ini keempat kalinya, tapi ini yang paling gede. Tahun 2003 masih bisa diatasi, tapi yang sekarang sulit karena panjang longsornya. Tebing setinggi hampir sembilan meter mengalami longor sepanjang 20 meter,” kata dia.
Terpisah, Camat Bogor Barat Pupung W Purnama mengakui, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan BPBD dan Dinas Sosial (Dinsos) untuk meminta terpal tambahan, untuk menutup lokasi tanah yang masih terbuka. Untuk penanganan sementara mencegah longsor susulan. “Soalnya itu panjang kan, jadi perlu tambahan,” katanya.
Pupung menambahkan, bantuan dari kecamatan diberikan dengan membuka dapur umum dan sedikit bantuan untuk makan warga yang kerja bakti, membenahi saluran air yang jadi penyebab bencana. (ryn/b/yok)