METROPOLITAN – Dua kali gagal lelang, proyek ambisius Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk memperbaiki trotoar Jalan Suryakencana, Kecamatan Bogor Tengah, terus diupayakan. Mengatasi waktu anggaran yang semakin mepet, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) pun mengubah Kerangka Acuan Kerja (KAK). Berkas tersebut sudah dilayangkan ke Unit Layanan Pengadaan (ULP) untuk dilelang ulang.
Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan pada Dinas PUPR Kota Bogor, Wawan Gunawan Saripudin, mengatakan, setelah dua kali gagal lelang dan waktu pekerjaan semakin mepet, sehingga perlu ada perubahan KAK, baik soal pagu anggaran hingga waktu pengerjaan.
Wawan menuturkan, gagal lelang kedua kali memakan waktu 85 hari. Setelah diubah, kini waktu kontrak pekerjaan menjadi 50 hari kalender. ”Pagu anggarannya juga berubah, sekarang jadi Rp4 miliar. Sebelumnya kan Rp7 miliar. Waktu pekerjaan juga jadi 50 hari kalender, karena sudah mau akhir tahun,” bebernya.
Perubahan KAK itu, sambung dia, berdampak pada teknis pekerjaan di lapangan. Pada rencana sebelumnya, pekerjaan dimulai berbarengan di kedua sisi trotoar. Di kanan jalan mulai dari Pasar Bogor, sedangkan kiri jalan mulai dari Gang Aut. Sehingga pekerjaan bertemu di tengah.
”Nah sekarang karena waktu semakin mepet, dalam KAK-nya, pekerjaan hanya di sebelah kanan jalan. Artinya dari Pasar Bogor. Sedangkan dari Gang Aut hanya sekitar 200 meter. Sisanya belum,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) Administrasi Pengendalian Pembangunan Barang dan Jasa (Adalbang) pada Setda Kota Bogor, Rahmat Hidayat, mengakui berkas penawaran ulang proyek Surken sudah diterima dan kembali ditayangkan di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
Ada perubahan KAK, sehingga nilai pagu anggarannya pun berubah jadi Rp4 miliar. ”Sudah ditayangkan di LPSE. Tinggal tunggu tahapannya. Ada perubahan waktu kontrak dan pagunya,” terangnya.
Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi III DPRD Kota Bogor, Teguh Rihananto, mengatakan, pihaknya akan mendorong komisi memanggil Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait demi membahas gagal lelang yang terus-menerus dialami proyek yang masuk program Wali Kota Bogor, Bima Arya, dalam menata wilayah Suryakencana tersebut.
”Alasan gagal lelang kenapa? Kalau alasannya tidak ada yang memenuhi persyaratan, itu juga harus diperjelas. Nanti kami dorong komisi untuk bahas itu dengan SKPD terkait,” kata politisi PKS itu saat dihubungi via WhatsApp. (ryn/c/yok/py)