Senin, 22 Desember 2025

Fokus Kerja tanpa Bikin Gaduh

- Jumat, 26 Oktober 2018 | 08:18 WIB
FOTO:FADLI/METROPOLITAN
FOTO:FADLI/METROPOLITAN

METROPOLITAN - Kiprah Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kota Bogor, Yudi Indra Gunawan, di Kota Bogor sudah berjalan satu tahun. Sebelum menjabat pimpinan tertinggi Korps Adhyaksa di Kota Hujan, pria kelahiran Jakarta, 19 November 1970 itu sudah malang-melintang di dunia hukum. Bahkan sempat menjadi pengacara volunteer di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) di Jakarta.

Kesempatan men­ghadapi persoalan saat menjadi asisten pem­bela umum (Aspu) di tempat itu, membentuk lulusan Universitas Pan­casila ini menjadi pri­badi yang sarat penga­laman dan mumpuni di bidang hukum.

“Awalnya di situ setahun, saya terbiasa berhadapan dengan persoalan. War­ga rutin datang untuk konsultasi. Dengan biaya yang cuma Rp5.000, waktu itu 1996, saat yang komersil pasang tarif argo, ya kami tidak. Di situ saya dilatih men­ghadapi permasalahan, baik perorangan maupun lebih,” bebernya.

Ada beberapa kasus yang dianggapnya punya pengala­man unik. Di antaranya saat mendampingi pekerja yang di-PHK secara sepihak oleh perusahaan. Pengalaman membela perseorangan ten­tu berbeda dengan situasi saat mendampingi kepentingan lebih dari satu orang. “Ada advokasi pendampingan di lapangan. Itu kan banyak, bukan cuma satu. Di situ kami berperan menjemba­tani orang-orang yang di-PHK dengan perusahaannya,” pa­parnya.

Saat mulai menjabat sebagai orang nomor satu di Kejari Kota Bogor akhir 2017, Yudi mengaku ada tantangan ter­sendiri dibanding ketika mengemban tugas di daerah lain. Sebab, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo tinggal di Istana Bogor. Se­hingga di bawah komando mantan Kajari Simpang Am­pek Kabupaten Pasaman Ba­rat, Sumatera Barat itu, ia dituntut menjalankan tugas­nya sebagai penegak hukum tanpa menimbulkan kegadu­han.

Menurut lelaki yang hobi membaca ini, Kota Bogor itu istimewa. Apalagi ketika RI 1 tinggal dan ngantor di sini. Tantangan terbesarnya jelas, yakni bekerja tanpa berle­bihan. “Bagi saya, urusan pekerjaan sebagai penegak hukum tetap jalan, tapi tidak bikin gaduh. Kalau nggak gitu, kita main sikat ini itu, lalu ditanggapi dengan re­aksi massa. Nanti ya istana bisa dengar, itu yang dihin­dari, buat suasana tetap kon­dusif. Itu tantangan terbesar menjabat di Kota Bogor,” pungkasnya. (ryn/b/yok/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X