Minggu, 21 Desember 2025

Pelaku Pembacokan Pelajar di Pondokrajeg Buron

- Sabtu, 8 Desember 2018 | 07:56 WIB

METROPOLITAN – Tewasnya IR (18), pelajar asal Kota Depok yang dibacok orang tak dikenal Kamis (6/12) di Jalan Ciliwung, Kelurahan Pondokrajeg, Kecamatan Cibinong, masih menyisakan tanda tanya. Sebab, tiga hari pasca-kejadian, para pelaku belum juga ditangkap petugas kepolisian.

Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Cibinong, AKP Sarjiman, mengatakan, pihaknya sudah mengantongi nama-nama para pelaku yang dengan tega membacok IR dengan celurit. Saat ini pelaku masih dalam pengejaran polisi. Pihaknya juga sudah meminta keterangan para saksi dan mengamankan sebilah celurit yang digunakan pelaku untuk menikam korban serta sepeda motor yang digunakan pelaku. Sedangkan korban sudah dimakamkan keluarga.

“Total ada sembilan orang (pelaku, red). Kami sudah kantongi nama-nama, alamat dan orang tuanya. Semua kabur saat kami coba datangi. Korban dan pelaku semua berdomisili di Depok, hanya saja Tempat Kejadian Perkara (TKP)-nya di Polsek Cibinong,” katanya saat dihubungi Metropolitan, kemarin.

Menurut dia, kejadian itu bukan tawuran, melainkan pengeroyokan disertai penganiayaan hingga hilangnya nyawa korban. Kronologis kejadiannya bermula saat IR tengah membonceng teman perempuannya dari Depok menuju Cibinong. Sesampainya di perbatasan, dia dipepet tiga sepeda motor yang masingmasing dikendarai tiga orang.

“Korban sudah dipepet sejak masih di Depok. Dekat pertigaan Pasar Pucung, si perempuan diturunin. Lalu korban ngebut lari, tapi dikejar. Apesnya, pas masuk Jalan Ciliwung mengarah ke Cibinong, korban dibacok celurit di bagian dada kiri, kena jantung ya,” terangnya.

Dia menduga kelompok pelajar yang jadi pelaku memiliki dendam atau menganggap korban sebagai ‘musuh sekolah’. Sehingga saat ditemui di jalan, korban dikejar para pelaku. Korban sempat dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk diotopsi sebelum dimakamkan. “Lukanya cuma satu, luka bacok, tapi kena vital. Hilang banyak darah, nyawanya nggak tertolong,” ujarnya.

Saat ditanya kemungkinan kejadian ini termasuk kategori pembunuhan berencana, ia buru-buru menampiknya. Sebab, dari keterangan saksi dan olah TKP, dugaan sementara dilakukan secara spontan karena berpapasan atau melihat korban di jalan. “Belum sampai sana, masih pengembangan. Penganiayaan berakhir pengeroyokan sih iya, tapi kalau (pembunuhan berencana) rasanya tidak ya, itu spontanitas. Jadi, bukan mau tawuran karena korban tidak persiapan apa pun,” pungkasnya. (ryn/b/yok/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X