Minggu, 21 Desember 2025

Awas Mark Up Anggaran

- Selasa, 11 Desember 2018 | 08:33 WIB

METROPOLITAN – Sejumlah massa dari Aliansi Masyarakat Penyelamat Bogor (AMPB) berunjuk rasa di depan pagar gedung Tegar Beriman, Kompleks Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Cibinong, kemarin siang. Peringatan Hari Antikorupsi Internasional yang jatuh pada 9 Desember, dijadikan ajang refleksi terhadap Pemkab Bogor terkait praktik korupsi yang dianggap telah membudaya.

Koordinator Aksi AMPB, Iman Sukarya Sarkowi, mengatakan, Hari Antikorupsi Internasional harus menjadi catatan bagi pemangku jabatan di lingkungan pemerintahan Bumi Tegar Beriman agar semua insan di Bogor men dukung pemberantasan korupsi. “Supaya bisa segera ditangani dengan serius dan diganjar hukuman setimpal,” katanya.

Iman menambahkan, budaya korupsi berdampak pada status negara Indonesia yang tak kunjung berubah status menjadi negara maju. Bahkan saking maraknya, praktik korupsi di Kabupaten Bogor tak bisa diberantas begitu saja. Sebab, praktik haram itu dianggap sudah menjamur, mulai dari level pejabat atas hingga level menengah bawah. “Yang paling umum korupsi itu dilakukan melalui mark up atas pengadaan,” katanya.

Bahkan, sambung Iman, bukan hanya pada pengadaan barang saja potensi mark up terjadi, tapi juga pada seminar ataupun pelatihan. “Ujung-ujungnya upaya korupsi dengan memark-up anggaran,” terangnya.

Iman berharap kepemimpinan bupati Bogor yang baru nanti bisa membuat angka praktik korupsi menurun. Seiring komitmen dan upaya maksimal di berbagai kebijakan untuk menekan potensi penyelewengan anggaran. Selain itu, wakil rakyat yang duduk di DPRD, mulai dari ketua hingga anggota, harus punya komitmen yang sama dalam memberantas korupsi. (ryn/b/yok/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X