METROPOLITAN - Ratusan pelajar dari berbagai kota/kabupaten se-Jawa Barat bersaing ketat dalam Lomba Ketangkasan Baris Berbaris (LKBB) Championship ke-VI 2018 Jawa Barat di Hall A GOR Pajajaran, akhir pekan lalu. Tema ’Battle of Stars’ dipilih sebagai penutup semua LKBB di Kota Hujan yang diikuti tim terbaik dari 51 sekolah se-Jabar.
Sebayak 22 sekolah tingkat SMP dan 29 sekolah tingkat SMA memperebutkan piala dari gubernur Jabar, PPI Jabar, Piala Wali Kota Bogor dan PPI Kota Bogor.
Ketua Panitia LKBB Championship ke-VI 2018, Teguh Rahman Hakim, mengatakan, tim yang bertanding berasal dari kota Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, Kota Cianjur, Kota Sukabumi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung, Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bandung Barat.
Pria yang juga ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kota Bogor ini menambahkan, even ini dianggap positif untuk mengurangi tawuran antarpelajar. ”Jadi, bukan cuma nongkrong, tapi diisi latihan, berprestasi dan berpikir kreatif. Selain itu, even ini juga menyambut HUT ke-29 PPI pada 21 Desember 2018,” katanya.
Teguh berharap generasi milenial tidak lagi mengisi waktu dengan tawuran, tapi berkegiatan positif, bermanfaat dan berprestasi. Ke depan, peserta LKBB bakal semakin banyak lantaran pada 2019 akan ada LKBB se-Jakarta, Banten dan Jawa Barat.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bogor, Eko Prabowo, mengaku bangga kepada peserta LKBB yang punya komitmen, dedikasi dan disiplin tinggi seiring perkembangan latihan khusus di GOR Pajajaran Indoor A. Meskipun harus berbagi waktu dengan kegiatan yang lain.
”Untuk mendapat jadwal latihan, sebelum Subuh mereka sudah ada di sini. Salat Subuh dulu, kemudian berlatih. Dedikasi itu luar biasa. Salut untuk panitia yang sudah tahun ke-6 menggelar kegiatan,” ucap Danjen, sapaan karibnya.
Di tempat yang sama, Ketua PPI Jabar, Irman Heryana, menuturkan, ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus pionir agen pemersatu pemuda tanah air. ”Jika bukan kita, siapa lagi? Kalau persatuan tidak dijaga, perang sipil jadi kemungkinan terburuk. Itu harus kita cegah,” pungkas Irman. (ryn/c/yok/py)