METROPOLITAN – Pasca dilantiknya Bupati-Wakil Bupati Bogor Ade Yasin-Iwan Setiawan menjadi pimpinan teritnggi di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, warga Bumi Tegar Beriman pun menantikan program-program dan inovasi dalam janji kampanye untuk memajukan wilayah. Namun, ada beberapa hal yang dianggap masih kurang dan harus diperbaiki. Pengamat Kebijakan Publik Yusfitriadi menilai, program Pancakarsa yang sudah digaungkan merupakan gagasan orisinil dari AY, sapaan karibnya, bersama tim. Ada kemandirian gagasan yang membuat AY keluar dari bayang-bayang kakak kandungnya, yang juga mantan Bupati Bogor, Rachmat Yasin. “Diantaranya pembentukan tim CSR untuk menguatkan peran perusahaan dalam membangun Kabupaten Bogor, tata kelola sampah yang merupakan masalah klasik, beasiswa untuk warga berprestasi dan orientasi warga asli Kabupaten Bogor untuk menempati posisi penting dalam pekerjaan menjadi prioritas,” katanya kepada Metropolitan, kemarin. Namun, ada beberapa hal dianggap luput dari program dan mestinya bisa diperbaiki. Diantaranya soal gagasan kongkret pada aspek riset dan tata kelola lingkungan hidup. Padahal, riset merupakan dasar atau basis dalam pelaksanaan program. “Hal penting juga yang belum mendalam dalam gagasan AY dan tim yakni, tata kelola lingkungan hidup, terutama pada aspek mempertahankan tanah warga, untuk tidak lepas ke orang luar. Serta mengembalikan wilayah Bogor sebagai daerah agraris,” ujarnya. Apalagi, sambung dia, sebagian masyarakat Bumi Tegar Beriman menaruh harapan, keduanya akan mampu secara kreatif dan inovatif mengemas berbagai program pemerintah, untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Terlebih, roda pemerintahan Pemkab Bogor sebelumnya tidak mulus dalam perjalanannya. Bahkan setahun terakhir pemkab berjalan tanpa adanya wakil bupati, kondisi ini jelas memengaruhi kinerja pemerintahan. “Sebagian lagi memandang, ini kepanjangan tangan dari bupati dua periode sebelumnya yang juga kakak kandung AY. Makanya ada yang orisinil, Pancakarsa, yang memutus anggapan itu. Namun jangan lupa juga yang luput itu harus ada solusi sih,” tuntasnya. (ryn/b/yok)