Senin, 22 Desember 2025

Terminal Bubulak Bakal Hilang

- Rabu, 16 Januari 2019 | 08:29 WIB

METROPOLITAN - Rencana digabungnya Terminal Bubulak dan Laladon rupanya menda­pat penolakan dari Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Bogor. Hal ini dikatakan Ketua Organda Kota Bogor, Moch Ischak, saat ditemui war­tawan koran ini, kemarin. Men­urut dia, kondisi Terminal Bubulak yang saat ini tidak terurus dan semrawut, lebih baik dibenahi bukan malah digabung atau dihilangkan. “Jika pemkot bisa mengelola Terminal Bubulak dengan baik, itu malah bisa meningkatkan PAD Kota Bogor. Sayangnya, kondisi terminal perbatasan antar-Pemkot Bogor dan Ka­bupaten Bogor saat ini kon­disinya memprihatinkan dan tidak urus,” kata Ischak. Menurut dia, wali kota Bogor seharusnya memperbaiki sarana dan prasarana Termi­nal Bubulak, bukan malah menghilangkannya dengan cara penggabungan dua ter­minal. Ketika Terminal Bubulak dan Laladon digabung, oto­matis tipe terminal naik men­jadi tipe B dan pengelolanya oleh Pemprov Jabar. “Kalau sudah diambil Pemprov Jabar, dampaknya Pemkot dan Pem­kab Bogor bakal kehilangan PAD,” ungkapnya. Jika melihat sejarah pembangu­nan kedua terminal, sambung dia, di wilayah tersebut per­tama kali dibangun itu Termi­nal Bubulak baru kemudian Terminal Laladon. ”Saya ber­harap keberadaan Terminal Bubulak dipertahankan, bukan malah dihilangkan karena bisa menghilangkan PAD Kota Bogor, “ tegasnya. Sementara itu, seorang sopir angkot 05 jurusan Bubulak-Leuwiliang, Sarwa, mengung­kapkan dengan adanya izin pembangunan pasar menjadi­kan Terminal Laladon belum memiliki legalitas. Sebab, izin Terminal Laladon itu awalnya pasar, tapi kini malah menjadi terminal. “Awalnya cuma ter­minal bayangan karena ada pasar, tapi kini malah menjadi terminal beneran,” bebernya. Sarwa menjelaskan, Terminal Bubulak sampai saat ini masih sepi penumpang dikarenakan akses jalannya melewati per­kampungan. Sehingga masy­arakat maupun penumpang lebih memilih Terminal Laladon yang jalannya lebih memuda­hkan penumpang untuk sam­pai ke tujuan. “Pertama akses di Laladon lebih berjalan, lebih mudah, tinggal lurus melewati jalan provinsi, kalau kita masuk ke Sindangbarang masyarakat tidak mau, pertama dari jalan­nya banyak perkampungan,” katanya. Menurut Sarwa, para sopir berharap dan lebih se­tuju, terminal tersebut dijadi­kan satu demi memudahkan akses jalan untuk memudahkan masyarakat Bogor. “Lebih setuju terminal salah satu saja antara Bubulak atau Laladon. Harapannya dari segi fasilitas jalannya lebih di­perbaiki, misalnya lampu dan jalannya,” pungkasnya.(mg3/ads/c/yok/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X