METROPOLITAN - Terbaring. Hanya itu yang bisa dilakukan Dini Novianti Putri dua bulan terakhir. Gadis sebelas tahun ini menghabiskan kesehariannya dengan tidur di kasur tipis milik keluarganya. Ini setelah Dini didiagnosa mengidap penyakit TB usus.
Keceriaan Dini sirna setelah penyakit ini menggerogoti tubuhnya. Badannya yang dulu berisi kini hanya tulang tipis. Dini merupakan warga Kampung Pilar, RT 01/06, Kelurahan Sindangbarang, Kecamatan Bogor Barat. “Jadi, awalnya itu anak saya kena bisul di kaki kanannya. Bukannya sembuh malah makin parah. Sempat dioperasi, namun lama-lama badannya malah habis seperti ini,” kata sang ayah, Saekodin. Sampai saat ini Saekodin dan istrinya, Rani Oktavia, tidak mengetahui pasti penyakit yang diderita putri pertamanya. Sebab, keterangan dari dokter berbeda-beda. Mulai dari flu tulang, kanker tulang, TBC hingga TB usus. “Pas dirawat perut anak saya sempat membesar bahkan sampai muntah darah. Dibawa ke RSUD dibilang tidak ada penyakit. Tapi pas dibawa HCU dan di-USG ususnya membudal. Di diagnosa terakhir TB usus,” kata Rani yang tengah mengandung delapan bulan anak kelimanya ini. Ia kini hanya bisa pasrah dengan keadaan. Faktor ekonomi menyulitkannya membawa anak tercintanya berobat ke rumah sakit. Hanya uluran tangan dermawan yang saat ini diharapkan. “Kalau kami pengennya diobatin ke rumah sakit. Mau ke mana pun asal berobat,” harapnya penuh harap. Angin segar pun datang untuk Dini. Gadis yang mendambakan ingin bersekolah ini mendapatkan perhatian dari Baznas Kota Bogor. Rencananya, Dini yang takut dengan selang dan suntikan akan dibawa ke RSUD Kota Bogor untuk mendapatkan pertolongan medis. “Kami akan mengintervensi dengan membawa Dini ke RSUD untuk berobat. Kita pengen tahu dulu penyakitnya apa. Kalau sudah ketahuan, baru kita akan melakukan tindak lanjut lainnya, apakah dibawa ke RS Cisarua atau bagaimana,” kata Wakil Ketua Komisioner Dua Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas Kota Bogor, Rusli Saimun.(rez/py)