Senin, 22 Desember 2025

Pelajaran Agama bakal Jadi Empat Jam

- Senin, 28 Januari 2019 | 08:04 WIB

METROPOLITAN – Banyaknya tawuran hingga kepemilikan sen­jata tajam (sajam) yang melibatkan pelajar di Kabupaten Bogor bela­kangan ini menjadi cambuk bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dalam menerapkan kebijakan di dunia pendidikan.

Menanggapi hal itu, Pemkab Bogor di bawah kepemimpinan Bupati-Wakil Bupati Bogor Ade Yasin-Iwan Setiawan berencana menerapkan kebijakan untuk mengurangi angka tawuran antarpelajar. Di antaranya akan ada penambahan empat jam pelajaran agama di sekolah-sekolah. “Juga akan ada Jumat Mengaji dan pembinaan mental lainnya. Terma­suk program Forkopimda Goes to School,” terang Ade Yasin, akhir pe­kan lalu. Dengan memperbanyak kegiatan positif di sekolah, sambung Ade Ya­sin, ini bakal menurunkan risiko dan potensi anak-anak dalam ke­giatan negatif, seperti nongkrong hingga tawuran. ”Jadi, kita akan untuk kegiatan positif. Tidak kegiatan lainnya yang cenderung negatif,” katanya.maksimalkan waktu mereka Dalam kasus tawuran yang melibatkan pelajar, sambung AY, tak melulu harus menyalahkan sekolah asal pelajar tersebut. Tetapi lebih menerapkan kebi­jakan dalam pembinaan mental pelajar dan memperketat peng­awasan orang tua di rumah serta para guru di sekolah. ”Jadi, kalau ada yang tawuran, bukan sekolah yang dibubarkan. Tapi, pembinaan mental anak dan pengawasan orang tua yang di­perketat, juga pengawasan guru,” imbuhnya. AY mengakui itu menjadi peker­jaan yang harus bisa dibenahi dan diselesaikan Pemkab Bogor. ”Pe­ran orang tua sangat penting. Kalau mau berangkat sekolah, periksa dulu barang bawaan anaknya. Ada sajam nggak di situ. Tidak selalu salah sekolahnya tempat siswa itu belajar, tapi ada yang salah pada pembinaannya dan ini yang harus dibenahi,” pungkas AY. (ryn/c/yok/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X