Senin, 22 Desember 2025

122 TKA Serbu Kota Hujan

- Rabu, 30 Januari 2019 | 08:21 WIB

METROPOLITAN – Tenaga Kerja Asing (TKA) yang berprofesi sebagai guru dan tenaga ahli pabrik mulai menyerbu Bogor. Berdasarkan catatan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Bogor, ada 122 TKA yang mencari nafkah di Kota Hujan. Sedikitnya sepuluh warga asing menjadi pengajar profesional di sekolah bertaraf internasional.

Kepala Disnakertrans Kota Bogor, Samson Purba, membenarkan adanya TKA yang bekerja sebagai guru di sekolah. Bukan sekolah ne­geri, melainkan sekolah in­ternasional milik swasta. TKA tersebut berasal dari pelbagai negara di Eropa dan Asia. “Ada sekitar sepuluh TKA yang be­kerja sebagai guru di sekolah internasional,” katanya. Menurut Samson, disnaker­trans mencatat ada 122 TKA yang bekerja di Kota Bogor dengan berbagai latar belakang pekerjaan. Sesuai izinnya, mereka bekerja sebagai buruh di perusahaan hingga tenaga pengajar. “Yang bekerja seba­gai buruh ada enam orang di Pabrik Goodyear dan tiga lagi Pabrik Tekstil Unitek,” ujarnya. Saat dikonfirmasi, Samson mengaku tidak mengetahui data pasti dan harus menge­cek terlebih dulu. “Yang pas­ti, saya harus cek dulu dan itu yang saya ingat,” ujarnya. Yang terpenting, menurut Samson, TKA yang bekerja di daerah harus memiliki Izin Memper­panjang Tenaga Kerja Asing (IMTA) dan Keterangan Izin Tinggal Sementara (KITAS). Rata-rata TKA yang bekerja di Kota Bogor itu berada di perusahaan yang kondisinya stabil. “Sebelum izin habis, mereka sudah mengurus su­rat perpanjangan,” ungkapnya. Pada 2017, tambah Samson, ada 293 TKA yang bekerja di Bogor. Jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan 2016 sebanyak 330 TKA. Sedangkan pada 2019 mengalami penu­runan hanya 120 TKA. “Pe­kerja asing ini harus mem­bayar pajak untuk daerah. Tapi, ada juga yang disetorkan ke pusat karena lingkup ker­ja mereka lintas wilayah atau provinsi,” ujarnya. Ia berharap pemerintah pusat bisa ber­koordinasi dengan daerah jika ada TKA di suatu wilayah. Terpisah, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Bogor, Su­hendar, mengatakan, pada 2019 WNA yang tinggal di Kota Bogor ada sekitar 2.830 orang. WNA tersebut ada yang sebagai pelajar, turis dan TKA. “Mereka kebanyakan dari warga Tiongkok dan Korea Selatan. Sisanya dari Eropa,” pungkasnya. (ads/c/yok/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X