METROPOLITAN - Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Bogor menggelar Rapat Koordinasi Sekolah Ibu 2019 di aula DPMPPA Kota Bogor, kemarin.
Dalam sambutannya, Wali Kota Bogor, Bima Arya, menjelaskan, penerapan tiga kategori di program (SI) 2019 seperti prioritas, unggulan dan unik. “Prioritas adalah program yang telah ditetapkan dalam anggaran dana paling besar,” katanya. Ia menjelaskan, begitu pula unggulan adalah tim dari prioritas dalam skala anggaran dana yang harus dibicarakan secara khusus, sehingga memberikan manfaat dan terekspos dengan baik. “Program unik itu seperti anggaran di bawah Rp40 juta dan di atas Rp200 juta, tapi terlihat unik bila dikemas dengan baik,” bebernya. Bukan hanya memahami tiga program, sambung dia, seharusnya bisa juga meningkatkan pengetahuan kemampuan para ibu dalam rumah tangga serta berperan penting dalam manajemen gizi, keuangan, psikolog dan guru bagi keluarganya. ”Kami akan terus monitoring dan evaluasi. Karena itu semua sangat penting, sesuai pengembangan personal kompleks dalam keluarga,” katanya. Sementara itu, Ketua Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Bogor, Yane Ardian, menjelaskan, persoalan penguatan yang harus disampaikan terhadap interaksi ibu dalam keluarga itu nyata dan selalu hadir di setiap lingkungan. “Semua pihak harus menyamakan persepsi dalam Sekolah Ibu ini, terutama sebuah agenda, teknis dan pembagian peran,” tukas Yane. (mg1/yok/py)