Senin, 22 Desember 2025

Uji Coba Jam Tayang Truk Tambang tidak Optimal

- Jumat, 22 Februari 2019 | 07:27 WIB

METROPOLITAN - Uji coba jam tayang truk angkutan tambang di jalur perbatasan Kecamatan Parungpanjang-Rumpin-Gunungsindur yang diberlakukan satu bulan sejak akhir Januari, rupanya tak berlangsung mulus. Berbagai skema yang dijalankan berbeda setiap minggunya dan menimbulkan polemik di jalur tersebut. Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Bambang Prihartono mengakui, masing-masing tahapan punya kendala, sehingga berjalan tidak optimal. Dia pun menyampaikan langsung hasil evaluasi itu kepada bupati Bogor, kemarin. ”Seperti pada minggu kedua, truk kosong lewat sembarang waktu, ada masalah. Lalu minggu keempat truk kosong lewat waktu tertentu, juga tidak optimal. Secara umum tidak optimal,” katanya kepada Metropolitan, kemarin. Pihaknya pun menyampaikan alternatif dalam masa transisi yang akan di jalankan nantinya. Namun, Bambang masih menutup rapat soal alternatif yang sampaikan kepada orang nomor satu se-Kabupaten Bogor itu. ”Belum lah. Kami sampaikan juga dulu untuk bupati Tangerang. Kalau usulan diterima kedua belah pihak, baru kita sampaikan. Kalau fix, kita coba sebulan lagi,” ucap pria berkacamata itu. Untuk sementara, kata dia, uji coba jam tayang masa transisi bakal menerapkan jam tayang dan aturan pada minggu pertama uji coba. Yakni jam tayang dibuka pukul 20:00 WIB, serta ditutup pukul 04:00 WIB, yang berlaku untuk semua truk angkutan tambang. Baik kosong ataupun terisi. ”Itu masa transisi. Skema lain yang akan dipakai? Tidak ada. Sekarang sih lebih mengarah pada skema usulan kami. Setelah ketemu Bupati Tangerang, baru lah ada keputusan. Sementara kembali ke minggu pertama, waktu tayang nggak berubah. Menyesuaikan aturan perbup Tangerang dan draft perbup Bogor,” bebernya. Sementara itu, Bupati Bogor Ade Yasin meminta, BPTJ menerapkan kembali skema jam tayang di minggu pertama uji coba, yakni jam delapan malam hingga pukul 04:00 WIB, tanpa pengecualian. Sembari menanti ketegasan BPTJ dalam menjembatani aturan di daerah. ”Saya sih tidak mau tahu. Meski belum perbup, beda dengan Tangerang (yang sudah jadi perbup), saya kekeuh uji coba itu penting karena jangan sampai ketika perbup turun malah timbil masalah baru,” ucapnya. Buatnya, ketika daerah lain kekeuh dengan kebijakannya, walaupun berdampak pada wilayah yang dipimpinnya, maka harus disikapi dengan ketegasan serupa. ”Tugas BPTJ menjembatani kami dengan Kabupaten Tangerang, sama-sama mengerti lah,” tandasnya. AY berharap, uji coba pekan terakhir ini bakal membuahkan solusi dalam mengatasi persoalan transportasi di perbatasan itu. Dia merasa, kebijakan awal pekan uji coba merupakan yang paling baik, dibanding pekan yang lain. ”Ya kan jadinya samasama macet. Makanya kaji terus ini, sampai ada solusi, saya nggak mau buru-buru terbitkan perbup kalau malah timbul kegaduhan,” pungkasnya. (ryn/c/yok)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X