Senin, 22 Desember 2025

Bogor dalam Bingkai

- Senin, 25 Februari 2019 | 09:07 WIB

METROPOLITAN - Indah dan tak mampu diungkapkan dengan kata-kata. Kalimat ini sangat mewakili perasaan pengunjung yang mendatangi pameran bertajuk ’Bogor Dalam Bingkai 4’ di sebuah lorong yang membelah tepat di bawah Jalan Raya Pajajaran, Kecamatan Bogor Tengah. Pameran foto ini diadakan di terowongan Kebun Raya Bogor (KRB), Kelurahan Baranangsiang, Kota Hujan. Menyusuri lorong di bawah tanah ini, jauh dari kesan angker dan jorok. Hal ini dikarenakan Komunitas Pewarta Foto Indonesia (PFI) cabang Bogor menyuguhkan berbagai macam foto di sepanjang terowongan yang memiliki lebar tiga meter dan panjang 25 meter itu. Ukurannya beragam. Ada yang kecil, ada yang besar. Nama sang fotografer pun dicantumkan di tengah hasil karya tersebut. Sebanyak 56 foto karya jurnalistik yang diburu sejak 2018 itu rupanya menarik perhatian orang nomor wahid di Kota Hujan. Wali Kota Bogor, Bima Arya, didampingi Kepala Disbudpar Kota Bogor, Shahlan Rasidi dan Ketua Harian DK3B Arifin Himawan ikut membuka pameran ini. Bima mengatakan, ada tiga hal yang ditangkap dalam memotret. Pertama, foto yang indah. Artinya, hasil jepretan yang ditampilkan bisa menjadi duta bagi sudut yang indah di Kota Bogor. Sudut yang cantik di Kota Bogor itu banyak, seperti angle untuk selfie. Kedua, sebaliknya. Yang tidak indah juga boleh ditampilkan. ”Saya nggak khawatir temanteman mengekspos foto sampah numpuk, foto jalan krodit, foto jalan yang bolong. Karena saya selalu minta lurah dan camat mendokumentasikan dalam bentuk foto kondisi sesudah dan sebelum yang dikerjakan di lingkungannya,” bebernya. Yang ketiga, sambung Bima, ini momentum langka. Contohnya seperti fotografer pribadi Barack Obama. Ke mana pun dia pergi, diikuti foto karya jurnalistiknya. Tujuannya bukan ekspresi atau seremoninya, tapi momen langka ketika berkunjung ke suatu hal yang baru. ”Apalagi, beliau tokoh dunia. Jadi, saya harap temanteman bisa memoto yang langka dan unik,” harapnya. Sementara itu, Ketua PFI Bogor, Tjahyadi Ermawan, mengungkapkan, pameran foto jurnalistik merupakan agenda rutin tahun. Ada 56 foto yang dipamerkan. Di antaranya 47 foto single dan 1 foto story yang berisi sembilan foto. Foto yang ditampilkan dipilih dari berbagai rubrik, di antaranya foto peristiwa, seni budaya, olahraga, ketokohan, lingkungan, human interest dan masih banyak lagi. ”Melalui pameran ini, kita ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat tentang hal apa saja yang terjadi di Bogor sepanjang 2018. Pesan yang disampaikan tentunya lewat foto. Karena foto adalah hasil jurnalistik,” ujar pria yang akrab dipanggil Cay itu. Ia menambahkan, pameran akan berlangsung satu minggu, mulai 23-28 Februari. Selama pameran foto jurnalistik, diisi juga hiburan musik dari Komunitas Penyanyi Jalanan (KPJ) Bogor. Untuk lokasi, kenapa dipilih underpass dengan harapan agar karya foto yang dihasilkan bisa lebih dikenal dekat dengan masyarakat. “Di samping itu, kita berharap bisa menumbuhkan budaya dan kesadaran masyarakat dalam menyeberang dengan menggunakan underpass yang telah disiapkan pemerintah kota,” tukasnya.(ads/c/yok/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X