METROPOLITAN - Mendekati akhir triwulan pertama 2019, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor baru mencatatkan 48 jumlah paket lelang yang masuk di Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (ULPBJ) per 18 Maret. Jumlah itu menurun drastis dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Saat itu, hingga 18 Maret 2018, ULPBJ mencatat ada 170 kegiatan yang masuk lelang. Tentu ini menjadi pekerjaan rumah (PR) besar bagi pemkab agar segera diselesaikan. Hal ini pun menimbulkan kekhawatiran pekerjaan, terlebih yang mengelan anggaran besar, akan menumpuk di akhir tahun. Bahkan berpotensi meningkatkan jumlah Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) negatif. Belum lagi peningkatan aktifitas masyarakat yang tinggi saat Ramadan dan Idul Fitri, yang semestinya sejalan dengan pekerjaan infrastruktur. “Ini harus jadi perhatian, makanya Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) mestinya bisa lebih cepat mengajukan proyek pekerjaan untuk dilelangkan. Percepat masukkan dokumen untuk lelang. Karena ini bahaya, bisa berdampak Silpa di akhir tahun,” kata Kepala Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa (ULPBJ) Kabupaten Bogor Budi Cahyadi Wiryadi, kepada Metropolitan akhir pekan lalu. Berkaca pada tahun lalu, sambung dia, masih banyak pekerjaan yang menumpuk di akhir tahun. Sehingga berbuah silpa negatif hingga molornya pekerjaan dan mesti kena adendum atau perpanjangan waktu kontrak. “Itu tahun lalu di periode yang sama sudah 170, tapi masih banyak yang numpuk di akhir (tahun). Nah sekarang baru 48 pekerjaan, potensi bisa jadi lebih besar. Belum lagi Aktifitas masyarakat menuju lebaran akan semakin meningkat, perlu infrastruktur yang memadai dari pemerintah," ucap Budi CW. Pria berkumis itu menambahkan, selain potensi sisa anggaran, pihaknya juga akan mengalami kendala lantaran lambatnya pengajuan lelang dari SKPD. Sebab, ULPBJ juga bakal keteteran saat melakukan kroscek berkas lelang. Apalagi jumlah pekerjaan di Kabupaten Bogor yang sangat banyak. “Belum lagi kalau ada yang gagal lelang. Atau ada berkas dokumen yang kurang lengkap dalam persyaratan. Tentu kami berharap segera SKPD mempercepat masukan berkas lelang. Pengalaman tahun lalu juga kan kendala pekerjaan karena cuaca, harusnya bisa dihindari,” tegasnya. Sementara itu, Bupati Ade Yasin pernah menekankan agar para SKPD sebagai pengguna anggaran, bisa bergerak cepat memasukan berkas lelang. Agar pekerjaan bisa segera dilakukan. Apalagi, mantan wakil ketua DPRD Kabupaten Bogor periode 2009-2014 itu sangat memprioritaskan pembangunan infrastruktur untuk memajukan daerah. Bahkan, sempat menjadi pembahasan utama dalam rapat koordinasi dengan seluruh SKPD beberapa waktu silam “Iya (jumlah lelang, red) baru sedikit yang masuk mengajukan. Saya sih minta dipercepat, jangan sampai numpuk di akhir tahun, kan kendala nya banyak, cuaca juga. Harusnya lebih cepat. Evaluasi mesti segera ditindak lanjut,” pungkas wanita yang akrab disapa AY. (ryn/c/yok)