METROPOLITAN - Dengan luas 2.664 kilometer persegi dan penduduk 5,8 juta jiwa, ketersediaan air bersih, khususnya mata air di Kabupaten Bogor, perlu mendapat perhatian serius. PDAM Tirta Kahuripan bersama Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) menggelar bahasan Kajian Kerentanan Mata Air dan Rencana Aksi Pengamanan Mata Air (KKMA-RAPMA) di kantor PDAM, Selasa (9/4). Dihadiri sejumlah camat se-Kabupaten Bogor serta didukung USAID IUWASH Plus sebagai konsultan pendamping, acara membahas tugas dan fungsi tim KKMA-RAPMA. ”Di antaranya program dan jadwal kegiatan serta cost sharing budget-nya,” kata Kasubid Pengembangan Wilayah Bappedalitbang Kabupaten Bogor, Arif. Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Kahuripan Hasanudin Tahir mengapresiasi dan berterimakasih kepada Pemkab Bogor melalui Bappedalitbang, yang menaruh perhatian lebih terhadap keberlangsungan ketersediaan air. Khususnya mata air seBumi Tegar Beriman. Mengingat, sambung dia, beberapa tahun terakhir ketersediaan air pada mata air semakin menurun. Meskipun curah hujan di wilayah Bogor tinggi. Persoalan inj disebut perlu perhatian serius dan segera diantisipasi, jangan sampai masyarakat Kabupaten Bogor malah kehilangan sumber mata air. ”Besar harapan kami, terbentuknya tim KKMA-RAPMA menjadi langkah awal untuk bersama-sama mengkaji akar permasalahan, untuk mengatasi permasalahan penurunan debit mata air di Kabupaten Bogor,” tuntasnya. (ryn/c/yok)