METROPOLITAN – Persoalan transportasi di jalur perbatasan Parungpanjang-RumpinGunungsindur rupanya masih berlanjut. Kebijakan uji coba jam tayang truk tambang yang diterapkan sejak Januari, nyatanya belum jadi solusi, meskipun berbagai skema sudah dicoba. Bupati Bogor, Ade Yasin, mengakui kendala yang terjadi lantaran komunikasi antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) yang sudah terbangun kembali mandek. ”Kami menunggu dari (Pemkab) Tangerang karena harus ada solusi. Tapi ternyata waktu pertemuan dengan BPTJ beberapa waktu lalu nggak datang. Ya (komunikasi, red) mandek lagi,” katanya saat ditemui Metropolitan di kawasan Dramaga, kemarin. Saat itu, sambung dia, ada solusi yang ditawarkan BPTJ untuk mengatasi persoalan jalur truk tambang. Namun karena orang nomor satu di Kabupaten Tangerang itu tidak hadir, akhirnya kembali mentok. ”Kalau kita buka (menyesuaikan jadwal dengan yang di Tangerang), juga masalah karena akan terjadi penumpukan kendaraan. Ada sebagian besar masyarakat ada yang ingin buka tutup atau tutup nggak lama. Tapi kan masalahnya kalau Tangerang masih seperti sekarang juga nggak bisa,” paparnya. Secara blak-blakan, wanita berusia 50 tahun itu tak ingin ’diam selamanya’. Jika uji coba jalur truk tambang di wilayah perbatasan itu dianggap terlalu lama dan berlarut-larut, maka pihaknya bakal membuat suatu rumusan keputusan. ”Setelah minggu ini atau habis pemilihan presiden (pilpres) lah. Kalau terlalu lama ya kita coba putuskan sesuatu,” ujar AY, sapaan karibnya. Namun saat disinggung soal keputusan yang akan diambil, AY masih menyimpan rapat apa yang bakal diterapkan. AY masih ingin menunggu public hearing dari masyarakat, baik tokoh atau pihak yang keberatan dan pihak yang ingin ada jadwal jam tayang. ”Setelah itu lah. Ada lagi saran (jalur) ditutup saat jam kerja atau sekolah. Ini juga pro kontra, harus koordinasi dulu dengan camat, Dishub (Dinas Perhubungan), Polres untuk menentukan yang pas. Makanya perbup (peraturan bupati) belum, karena kita sangat hatihati dengan aturan jalur truk tambang ini,” pungkas AY. (ryn/c/yok/py)